Sebagian Ayat dalam Surah Al An'aam

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَقُولُ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ { قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِنْ فَوْقِكُمْ أَوْ مِنْ تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعُوذُ بِوَجْهِكَ فَلَمَّا نَزَلَتْ { أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ } قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَاتَانِ أَهْوَنُ أَوْ هَاتَانِ أَيْسَرُ

Ibnu Abu Umar mencentakan kepada kami. Sufyan menceritakan kepada kami dan Amr bin Dinar bahwa :a mendengar Jabir bin Abdullah RA berkata, "Ketika turun ayat ini, Karakar!ah.

"Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepada kalian dan atas kalian atau dari bawah kaki kalian," (Qs. Al An'aam [6]: 65) Nabi SAW bersabda, 'Aku berlindung kepada Dzat-Mu.'

Ketika turun ayat, 'Atau ia mencampurkan kalian dalam golongan-golongan (yang saling bertenfangan) dan merasakan kepada sebagian kalian keganasan sebagian yang lain,'

Rasulullah SAW bersabda, 'Dua hal ini lebih ringan —atau dua hal ini lebih mudah—'." Shahih: Shahiih Abu Daud (2058 dan 2059). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ } شَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيُّنَا لَا يَظْلِمُ نَفْسَهُ قَالَ لَيْسَ ذَلِكَ إِنَّمَا هُوَ الشِّرْكُ أَلَمْ تَسْمَعُوا مَا قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ { يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ }

Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah RA, ia berkata,

"Ketika turun ayat, 'Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman,' (Qs. Al An'aam [6]: 82) kaum muslimin merasa berat karenanya.

Oleh karena itu, mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, siapa yang tidak pernah menzhalimi dirinya?!' Rasulullah SAW bersabda, 'Bukan seperti yang kalian maksudkan.

Akan tetapi maksud zhalim itu adalah syirik (menyekutukan Allah). Tidakkah kalian mendengar apa yang dikatakan oleh Luqman kepada anaknya, 'Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar?'." (Qs. Luqmaan [31]: 13) Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كُنْتُ مُتَّكِئًا عِنْدَ عَائِشَةَ فَقَالَتْ يَا أَبَا عَائِشَةَ ثَلَاثٌ مَنْ تَكَلَّمَ بِوَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ فَقَدْ أَعْظَمَ عَلَى اللَّهِ الْفِرْيَةَ مَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَأَى رَبَّهُ فَقَدْ أَعْظَمَ الْفِرْيَةَ عَلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَقُولُ { لَا تُدْرِكُهُ الْأَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْأَبْصَارَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ } { وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ } وَكُنْتُ مُتَّكِئًا فَجَلَسْتُ فَقُلْتُ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِينَ أَنْظِرِينِي وَلَا تُعْجِلِينِي أَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى { وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى } { وَلَقَدْ رَآهُ بِالْأُفُقِ الْمُبِينِ } قَالَتْ أَنَا وَاللَّهِ أَوَّلُ مَنْ سَأَلَ عَنْ هَذَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا ذَاكَ جِبْرِيلُ مَا رَأَيْتُهُ فِي الصُّورَةِ الَّتِي خُلِقَ فِيهَا غَيْرَ هَاتَيْنِ الْمَرَّتَيْنِ رَأَيْتُهُ مُنْهَبِطًا مِنْ السَّمَاءِ سَادًّا عِظَمُ خَلْقِهِ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ زَعَمَ أَنَّ مُحَمَّدًا كَتَمَ شَيْئًا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَيْهِ فَقَدْ أَعْظَمَ الْفِرْيَةَ عَلَى اللَّهِ يَقُولُ اللَّهُ { يَا أَيُّهَا الرَّسُولَ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ } وَمَنْ زَعَمَ أَنَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي غَدٍ فَقَدْ أَعْظَمَ الْفِرْيَةَ عَلَى اللَّهِ وَاللَّهُ يَقُولُ { قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ }

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Ishaq bin Yusuf menceritakan kepada kami, Daud bin Abu Hind menceritakan kepada kami dari Asy-Sya'bi dari Masruq RA, ia berkata, "Aku pernah duduk bersandar di rumah Aisyah, tiba-tiba Aisyah berkata,

'Hai Abu Aisyah, ada tiga hal yang siapa saja mengatakan salah satu di antaranya, maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah: Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah melihat Tuhannya,

maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah, sebab Allah SWT telah berfirman. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang ia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. ' (Qs. Al An'aarr. [6]: 103)

'Dan tidak ada bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan ia kecuali dengan perantara wahyu atau di belakang tabir.' (Qs. Asy-Syuuraa [26]: 51) Saat itu aku masih bersandar, namun ketika mendengar penjelasan ini aku segera duduk dan berkata,

'Hai Ummul Mukminin, tunggu dulu dan jangan tergesa-gesa. Bukankah Allah SWT berfirman, 'Dan sesungguhnya Muhammad telah melihatnya pada waktu yang lain.' (Qs. An-Najm [53]: 13) 'Dan sesungguhnya Muhammad itu melihatnya di ufuk yang terang?' (Qs. At-Takwiir [81]: 23)

Aisyah berkata, 'Aku —demi Allah— orang pertama yang menanyakan hal ini kepada Rasulullah SAW, beliau menjawab, 'Itu adalah Jibril. Aku tidak pernah melihatnya dalam bentuk aslinya kecuali pada dua waktu itu.

Aku melihatnya turun dari langit. Besarnya Jibril menutupi antara langit dan bumi.' Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad telah menyembunyikan sesuatu dari apa yang diturunkan Allah kepadanya maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah,

karena Allah SWT berfirman, 'Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.' (Qs. Al Maa'idah [5]: 67) Barangsiapa yang mengatakan bahwa ia (Muhammad) mengetahui apa yang akan terjadi besok,

maka ia telah mengatakan kebohongan terbesar terhadap Allah, karena Allah SWT telah berfirman, "Katakanlah, 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah'. " Shahih: Muttafaq alaih

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Masruq bin Ajda' RA, diberi gelar Abu Aisyah dan nama sebenarnya adalah Masruq bin Abdurrahman. Demikian yang tercantum dalam Ad-Diwan.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُوسَى الْبَصْرِيُّ الْحَرَشِيُّ حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَكَّائِيُّ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ السَّائِبِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَتَى أُنَاسٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَأْكُلُ مَا نَقْتُلُ وَلَا نَأْكُلُ مَا يَقْتُلُ اللَّهُ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ إِلَى قَوْلِهِ وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ }

Muhammad bin Musa Al Bashri Al Harasyi menceritakan kepada kami, Ziyad bm Abdullah Al Bakka'i menceritakan kepada kami, Atha' bin Sa'ib menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Jubair dari Abdullah bin Abbas RA, ia berkata,

"Beberapa sahabat datang menemui Nabi SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, benarkah kami boleh memakan apa yang kami bunuh (sembelih) namun tidak boleh memakan apa yang dibunuh Allah (mati bukan karena disembelih)?'

Maka Allah menurunkan ayat, 'Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kalian beriman kepada ayat-ayat-Nya', sampai ayat,

'Dan jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang yang musyrik'. " (Qs. Al An'aam [6]: 118-121) Shahih: Shahih Abu Daud (2058 dan 2059).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib." Hadits ini juga diriwayatkan dari selain jalur ini dari Ibnu Abbas RA. Sebagian perawi juga ada yang meriwayatkannya dari Atha' bin Sa'ib dari Sa'id bin Jubair dari Rasulullah SAW, yakni secara mursal.

حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ عَطِيَّةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ } قَالَ طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا

Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Laila dari Athiyah dari Abu Sa'id RA dari Nabi SAW tentang firman Allah SWT, "Atau kedatangan sebagian tanda-anda Tuhanmu." (Qs. Al An'aam [6]: 158)

Beliau bersabda, "Terbitnya matahari dan tempat tenggelamnya." Shahih: Muslim (1 95) dari Abu Hurairah RA dengan kontek yang lebih sempuma.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib" Sebagian perawi meriwayatkan hadits ini, namun tidak me-marfu '-kannya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ غَزْوَانَ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ إِذَا خَرَجْنَ لَمْ { يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ } الْآيَةَ الدَّجَّالُ وَالدَّابَّةُ وَطُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ الْمَغْرِبِ أَوْ مِنْ مَغْرِبِهَا

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Ya'la bin Ubaid menceritakan kepada kami dari Fudhail bin Ghazwan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,

"Ada tiga hal yang apabila telah keluar/terjadi, maka tidaklah bermanfaat lagi 'Iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu' (Qs. Al An'aam [6]: 158): Dajjal, binatang (Ya'juj Ma'juj) dan matahari terbit di barat. " Shahih: Muslim (1/95-96).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih" Abu Hazim adalah Al Asyja'i Al Kufi dan nama aslinya adalah Salman —Maula Azzah Al Asyja'iyah—.

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَقَوْلُهُ الْحَقُّ إِذَا هَمَّ عَبْدِي بِحَسَنَةٍ فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا وَإِذَا هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَا تَكْتُبُوهَا فَإِنْ عَمِلَهَا فَاكْتُبُوهَا بِمِثْلِهَا فَإِنْ تَرَكَهَا وَرُبَّمَا قَالَ لَمْ يَعْمَلْ بِهَا فَاكْتُبُوهَا لَهُ حَسَنَةً ثُمَّ قَرَأَ { مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا }

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Abu Zinad dari Al A'raj dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda. "Allah SWT berfirman —dan firman-Nya adalah benar—

'Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan suatu kebaikan. maka tulislah (wahai malaikat) satu kebaikan untuknya. Jika rn melakukannya maka tulislah sepuluh kebaikan untuknya. Apabila ia ingin melakukan suatu kejahatan maka jangan kalian (malaikat) tulis dahulu,

tetapi jika ia telah melakukannya maka tulislah satu kejahatan dan jika ia meninggalkannya (mungkin beliau menyebutkan, 'Tidak melakukannya') maka tulislah satu kebaikan untuknya.' Kemudian beliau membaca ayat,

'Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahalanya) sepuluh kali lipat amalnya'. " (Qs. Al An'aam[6]:160). Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (2/742); Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."