Sebagian Ayat dalam Surab Bani Israil (Surah Al Isra')

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أُسْرِيَ بِي لَقِيتُ مُوسَى قَالَ فَنَعَتَهُ فَإِذَا رَجُلٌ حَسِبْتُهُ قَالَ مُضْطَرِبٌ رَجِلُ الرَّأْسِ كَأَنَّهُ مِنْ رِجَالِ شَنُوءَةَ قَالَ وَلَقِيتُ عِيسَى قَالَ فَنَعَتَهُ قَالَ رَبْعَةٌ أَحْمَرُ كَأَنَّمَا خَرَجَ مِنْ دِيمَاسٍ يَعْنِي الْحَمَّامَ وَرَأَيْتُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ وَأَنَا أَشْبَهُ وَلَدِهِ بِهِ قَالَ وَأُتِيتُ بِإِنَاءَيْنِ أَحَدُهُمَا لَبَنٌ وَالْآخَرُ خَمْرٌ فَقِيلَ لِي خُذْ أَيَّهُمَا شِئْتَ فَأَخَذْتُ اللَّبَنَ فَشَرِبْتُهُ فَقِيلَ لِي هُدِيتَ لِلْفِطْرَةِ أَوْ أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ أَمَا إِنَّكَ لَوْ أَخَذْتَ الْخَمْرَ غَوَتْ أُمَّتُكَ

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq menceritakan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, Sa'id bin Musayyib mengabarkan kepadaku dari Abu Hurairah RA, ia berkata:

Rasulullah SAW bersabda, "Ketika diisra 'kan, aku bertemu dengan Musa. —Abu Hurairah berkata bahwa setelah itu, beliau menyebutkan tentangnya— ia adalah seorang laki-laki —aku kira beliau bersabda— bertubuh sedang dan berambut lurus, seperti salah seorang penduduk Syanuah (Bangsa Yaman).

—Beliau bersabda lagi— Aku juga bertemu dengan Isa. —Abu Hurairah berkata bahwa setelah itu, beliau menyebutkan tentangnya— ia adalah seorang laki-laki yang berperawakan sedang dan berkulit kemerah-merahan, seperti orangyang baru keluar dari kamar mandi.

Aku juga melihat Ibrahim, —beliau bersabda— dan aku adalah keturunannya yang paling mirip dengannya. —Beliau bersabda lagi— Aku juga diberi dua buah gelas, salah satunya berisi susu dan satunya lagi berisi khamer.

Ketika itu, dikatakan kepadaku. 'Silakan ambil mana yang kamu suka!' Akupun mengambil susu dan langsung kuminum. Setelah itu, dikatakan kepadaku, 'Kamu telah ditunjukkan kepada fitrah (kesucian) -atau.

'Kamu telah mengambil fitrah—. Seandainya kamu mengambil khamer, niscaya umatmu akan sesat.' Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِالْبُرَاقِ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ مُلْجَمًا مُسْرَجًا فَاسْتَصْعَبَ عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ جِبْرِيلُ أَبِمُحَمَّدٍ تَفْعَلُ هَذَا فَمَا رَكِبَكَ أَحَدٌ أَكْرَمُ عَلَى اللَّهِ مِنْهُ قَالَ فَارْفَضَّ عَرَقًا

Ishaq bin Manshur menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq mengabarkan kepada kami, Ma'mar mengabarkan kepada kami dari Qatadah dari Anas RA bahwa Nabi SAW diberikan Buraq yang telah dipasang kendali dan pelana, pada malam beliau diisra'kan.

Pada mulanya, Buraq tidak mau dikendarai oleh beliau, hingga Jibril berkata kepadanya, "Dengan Muhammad kamu bersikap seperti ini?! Sesungguhnya tidak ada seorangpun yang mengendaraimu, yang lebih mulia di sisi Allah daripadanya." Ia berkata, "Tiba-tiba mengalirlah keringat Buraq" Sanad-nya shahih.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib. Kami tidak mengenalnya kecuali dari Abdurrazzaq."

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو تُمَيْلَةَ عَنْ الزُّبَيْرِ بْنِ جُنَادَةَ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا انْتَهَيْنَا إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ جِبْرِيلُ بِإِصْبَعِهِ فَخَرَقَ بِهِ الْحَجَرَ وَشَدَّ بِهِ الْبُرَاقَ

Ya'qub bin Ibrahim Ad-Dauraqi menceritakan kepada kami, Abu Tumailah menceritakan kepada kami dari Zubair bin Junadah dari Ibnu Buraidah dari bapaknya, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

'Ketika kami sampai di Baitul Maqdis, Jibril mengisyaratkan dengan jarinya dan tiba-tiba batupun berlubang. Lalu ia ikat Buraq pada batu tersebut'." Sanad-nya shahih. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib."

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا كَذَّبَتْنِي قُرَيْشٌ قُمْتُ فِي الْحِجْرِ فَجَلَّى اللَّهُ لِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَطَفِقْتُ أُخْبِرُهُمْ عَنْ آيَاتِهِ وَأَنَا أَنْظُرُ إِلَيْهِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Laits menceritakan kepada kami dari Uqail dari Az-Zuhri dari Abu Salamah dari Jabir bin Abdullah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Ketika kaum Quraisy mendustakanku, aku berdiri di Hijir Ismail dan saat itu Allah menampakkan kepadaku Baitul Maqdis. Maka dengan mudah aku memberitahukan ciri-ciri Baitul Maqdis, sebab aku melihatnya. " Shahih: Takhriij Fiqh As-Sirah (145); Muttafaq alaih

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Dalam bab ini ada riwayat lain dari Malik bin Sha'sha'ah, Abu Sa'id dan Ibnu Abbas.

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَمَا جَعَلْنَا الرُّؤْيَا الَّتِي أَرَيْنَاكَ إِلَّا فِتْنَةً لِلنَّاسِ } قَالَ هِيَ رُؤْيَا عَيْنٍ أُرِيَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِهِ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ { وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِي الْقُرْآنِ } هِيَ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan mencentakan kepada kami, Amr bin Dinar menceritakan kepada kami dari Ikrimah dan Ibnu Abbas RA tentang firman Allah SWT,

"Dan Kami tidak menjadikan penglihatan yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia." (Qs. Al Israa" [17]: 60) Ibnu Abbas berkata,

"Maksudnya adalah penglihatan mata yang diperlihatkan kepada Rasulullah SAW pada malam isra' (perjalanan) ke Baitul Maqdis." Ibnu Abbas berkata lagi, "Maksud,

'Dan pohon kayu yang terkutuk dalam Al Qur'an,' adalah pohon Zaqum." Shahih: Al Bukhari (4710). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا عُبَيْدُ بْنُ أَسْبَاطِ بْنِ مُحَمَّدٍ قُرَشِيٌّ كُوفِيٌّ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا } قَالَ تَشْهَدُهُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ

Ubaid bin Asbath bin Muhammad —orang Quraisy tetapi asli Kufah— menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW tentang firman Allah SWT,

"Dan (dirikanlah pula shalat) subuh, sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan." (Qs. Al Israa' [17]: 78) Beliau bersabda, "Disaksikan oleh malaikat malam dan malaikat siang." Sanad-nya shahih.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Ali bin Mushir meriwayatkan dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah RA dan Abu Sa'id RA dari Rasulullah SAW, seperti redaksi di atas. Seperti itu pula Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ali bin Mushir menceritakan kepada kami dari Al A'masy.

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ دَاوُدَ بْنِ يَزِيدَ الزَّعَافِرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا } سُئِلَ عَنْهَا قَالَ هِيَ الشَّفَاعَةُ

Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Daud bin Yazid Az-Za'afiri dari bapaknya dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda saat ditanya tentang firman Allah SWT, 'Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.' (Qs. Al Israa' [17]: 79)

—Beliau bersabda,— 'Maksudnya adalah syafa'at'. " Shahih: Ash-Shahihah (2639 dan 2370) dan Azh-Zhilal (784). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan." Daud Az-Za'afiri adalah Daud Al Audi bin Yazid bin Abdullah. ia adalah paman Abdullah bin Idris.

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ ابْنِ أَبِي نَجِيحٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ أَبِي مَعْمَرٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ قَالَ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ عَامَ الْفَتْحِ وَحَوْلَ الْكَعْبَةِ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَسِتُّونَ نُصُبًا فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَطْعَنُهَا بِمِخْصَرَةٍ فِي يَدِهِ وَرُبَّمَا قَالَ بِعُودٍ وَيَقُولُ { جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا } جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Ibnu Abu Najih dari Mujahid dari Abu Ma'mar dari Ibnu Mas'ud RA, ia berkata, "Pada masa penaklukan Makkah,

Rasulullah SAW masuk ke Makkah dan saat itu di sekeliling Ka'bah terdapat seratus enam puluh buah berhala. Maka dengan tongkat di tangan, beliau merobohkan berhala-berhala itu sambil membaca,

'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.' (Qs. Al Israa' [17]: 81) 'Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi'. " (Qs. Saba' [34]: 49) Shahih: Muttafaq alaih

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Dalam bab ini ada riwayat lain dari Ibnu Umar.

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّا بْنِ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبَي هِنْدٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ قُرَيْشٌ لِيَهُودَ أَعْطُونَا شَيْئًا نَسْأَلُ هَذَا الرَّجُلَ فَقَالَ سَلُوهُ عَنْ الرُّوحِ قَالَ فَسَأَلُوهُ عَنْ الرُّوحِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى { وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الرُّوحِ قُلْ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا } قَالُوا أُوتِينَا عِلْمًا كَثِيرًا أُوتِينَا التَّوْرَاةَ وَمَنْ أُوتِيَ التَّوْرَاةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا فَأُنْزِلَتْ { قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ } إِلَى آخِرِ الْآيَةَ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Yahya bin Zakaria bin Abu Za'idah menceritakan kepada kami dari Daud bin Abu Hind dari Ikrimah dari Ibnu Abbas RA, ia berkata,

"Kaum Quraisy pernah berkata kepada orang-orang Yahudi, 'Berikan pertanyaan kepada kami, agar kami bisa menanyakannya kepada laki-laki ini (Muhammad).' Orang-orang Yahudi berkata,

'Tanyakan kepadanya tentang ruh.' Maka kaum Quraisy segera menanyakannya kepada beliau. Saat itu Allah SWT menurunkan ayat, 'Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah, 'Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedik'. " (Qs. Al Israa"[17]: 85)

Orang-orang Yahudi berkata. 'Kami diberi pengetahuan yang banyak, sebab kami diberi Taurat. Siapa yang diberi Taurat, maka ia diberi kebaikan yang banyak.' Maka diturunkanlah ayat, 'Katakanlah,

'Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu...'. " (Qs. Al Kahfi [18]: 109) Shahih: At-Ta'liqat Al Hassan (99). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih gharib."

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ أَخْبَرَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَرْثٍ بِالْمَدِينَةِ وَهُوَ يَتَوَكَّأُ عَلَى عَسِيبٍ فَمَرَّ بِنَفَرٍ مِنْ الْيَهُودِ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَوْ سَأَلْتُمُوهُ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لَا تَسْأَلُوهُ فَإِنَّهُ يُسْمِعُكُمْ مَا تَكْرَهُونَ فَقَالُوا لَهُ يَا أَبَا الْقَاسِمِ حَدِّثْنَا عَنْ الرُّوحِ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعَةً وَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَعَرَفْتُ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْهِ حَتَّى صَعِدَ الْوَحْيُ ثُمَّ قَالَ { الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا }

Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus mengabarkan kepada kami dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Abdullah RA, ia berkata, "Suatu hari, aku berjalan bersama Nabi SAW di sebuah kebun di kota Madinah.

Saat beliau bersandar pada sebuah pohon kurma, lewat sekelompok orang Yahudi. Tiba-tiba, sebagian dari mereka berkata, 'Bagaimana jika kalian menanyakannya?' Sebagian yang lain menjawab,

'Jangan pernah kalian menanyainya, sebab ia pasti akan menyampaikan apa yang tidak kalian senangi.' Tetapi akhirnya mereka tetap menanyai Rasulullah SAW. Mereka berkata,

'Hai Abul Qasim, ceritakan kepada kami tentang ruh!' Rasulullah SAW berdiri sejenak sambil menengadahkan kepala beliau ke langit. Aku yakin bahwa saat itu sedang turun wahyu kepada beliau.

Setelah selesai, Rasulullah SAW membaca firman Allah SWT, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit'. " Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih.'"

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا بَهْزُ بْنُ حَكِيمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ رِجَالًا وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّونَ عَلَى وُجُوهِكُمْ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Bahz bin Hakim mengabarkan kepada kami dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,

'Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan. Ada yang datang dengan berjalan kaki dan ada pula yang berkendaraan, bahkan ada pula yang datang dengan wajah diseref." Hasan: At-Ta 'liq Ar-Raghib. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ وَلَمْ يَذْكُرْ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ وَهُشَيْمٍ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } قَالَ نَزَلَتْ بِمَكَّةَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ سَبَّهُ الْمُشْرِكُونَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ بِأَنْ تُسْمِعَهُمْ حَتَّى يَأْخُذُوا عَنْكَ الْقُرْآنَ

Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Daud menceritakan kepada kami dari Syu'bah dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair —ia tidak menyebutkan dari Ibnu Abbas RA— dan Husyaim dari Abu Bisyr dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA tentang firman Allah SWT,

"Janganlah kamu mengeraskan suara dalam shalatmu." Ibnu Abbas RA berkata, "Ayat ini turun di Makkah. Setiap kali beliau mengeraskan suara dengan bacaan Al Qufan, orang-orang musyrik pasti mencela Al Qur'an,

Tuhan Yang menurunkannya dan orang yang membawanya. Oleh karena itu, Allah SWT menurunkan ayat, 'Janganlah kamu mengeraskan suara dalarn shalatmu,' sebab mereka akan mencela Al Qur'an,

Tuhan Yang menurunkannya dan orang yang membawanya. 'Dan janganlah pula merendahkannya,' dari para sahabatmu. Kamu harus memperdengarkan Al Qur'an kepada mereka, agar mereka dapat mengambilnya darimu." Shahih: Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا } قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَكَانَ الْمُشْرِكُونَ إِذَا سَمِعُوهُ شَتَمُوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ لِنَبِيِّهِ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ { وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا }

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Husyaim menceritakan kepada kami, Abu Bisyr menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA, tentang firman Allah SWT,

"Dan janganlah kamu mengeraskan suara dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara itu. " (Qs. Al Israa' [17]: 110) Ibnu Abbas RA berkata,

"Ayat ini turun ketika Rasulullah SAW masih bersembunyi (berdakwah secara sembunyi-sembunyi -penj) di Makkah. Saat itu, apabila shalat bersama para sahabat, beliau selalu mengangkat suara dengan bacaan Al Qur'an. Apabila orang-orang musyrik mendengar, mereka selalu mencela Al Qur'an,

Tuhan yang menurunkan dan orang yang membawanya. Maka Allah SWT berfirman kepada Nabi-Nya, 'Janganlah kamu mengangkat suara dalam shalatrnu,' maksudnya dengan bacaanmu.

Sebab apabila orang-orang musyrik mendengar, mereka pasti mencela Al Qur'an. 'Dan jangan pula kamu merendahkannya,' dari para sahabatmu. 'Dan carilah jalan tengah di antara itu'. " Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ قُلْتُ لِحُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ أَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ لَا قُلْتُ بَلَى قَالَ أَنْتَ تَقُولُ ذَاكَ يَا أَصْلَعُ بِمَ تَقُولُ ذَلِكَ قُلْتُ بِالْقُرْآنِ بَيْنِي وَبَيْنَكَ الْقُرْآنُ فَقَالَ حُذَيْفَةُ مَنْ احْتَجَّ بِالْقُرْآنِ فَقَدْ أَفْلَحَ قَالَ سُفْيَانُ يَقُولُ فَقَدْ احْتَجَّ وَرُبَّمَا قَالَ قَدْ فَلَجَ فَقَالَ { سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنْ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى } قَالَ أَفَتُرَاهُ صَلَّى فِيهِ قُلْتُ لَا قَالَ لَوْ صَلَّى فِيهِ لَكُتِبَتْ عَلَيْكُمْ الصَّلَاةُ فِيهِ كَمَا كُتِبَتْ الصَّلَاةُ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ قَالَ حُذَيْفَةُ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِدَابَّةٍ طَوِيلَةِ الظَّهْرِ مَمْدُودَةٍ هَكَذَا خَطْوُهُ مَدُّ بَصَرِهِ فَمَا زَايَلَا ظَهْرَ الْبُرَاقِ حَتَّى رَأَيَا الْجَنَّةَ وَالنَّارَ وَوَعْدَ الْآخِرَةِ أَجْمَعَ ثُمَّ رَجَعَا عَوْدَهُمَا عَلَى بَدْئِهِمَا قَالَ وَيَتَحَدَّثُونَ أَنَّهُ رَبَطَهُ لِمَ أَيَفِرُّ مِنْهُ وَإِنَّمَا سَخَّرَهُ لَهُ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Mis'ar dari Ashim bin Abu Najud dari Zirr bin Hubaisy, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Hudzaifah bin Yaman,

"Apakah Rasulullah SAW benar-benar shalat di Baitul Maqdis?" Dia menjawab, "Tidak." Aku berkata, "Tentu saja beliau shalat di sana." ia berkata, "Kamu berkata begitu, hai botak! Apa dasarmu tentang hal itu?" Aku menjawab,

"Al Qur'an Antaraku dan kamu ada Al Qur'an." Hudzaifah berkata, "Barangsiapa yang berhujah (mendasarkan pendiriannya pada Al Qur'an -penj.) pasti ia beruntung." —Sufyan berkata bahwa maksud perkataan itu adalah "Sungguh ia telah menyampaikan hujah yang benar."

Atau maksudnya "Sungguh ia telah mencapai tujuan"—. Lalu Zirr bin Hubaisy membaca, "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. " (Qs. Al Israa" [27]: 1)

Setelah Zirr membaca ayat di atas, Hudzaifah bertanya, "Apakah ayat itu menjelaskan bahwa beliau shalat di sana?" Aku menjawab, "Tidak." Maka Hudzaifah berkata, "Seandainya beliau shalat di sana, pasti diwajibkan atas kalian shalat di sana seperti diwajibkan shalat di Masjidil Haram."

Hudzaifah berkata lagi, "Rasulullah SAW juga diberi seekor binatang yang memiliki punggung panjang seperti ini (sambil membentangkan kedua tangannya -penj.), sedangkan jarak langkahnya adalah sejauh mata memandang.

Mereka (Jibril dan Rasulullah) terus berada di atas punggung Buraq, hingga mereka melihat surga dan neraka serta janji- janji di akhirat lainnya. Kemudian mereka kembali ke tempat semula."

Hudzaifah juga berkata, "Beberapa orang membicarakan bahwa Jibril mengikat Buraq. Kenapa? Apakah agar tidak lari? Sesungguhnya Tuhan Yang mengetahui alam gaib dan alam nampak telah menundukkan Buraq itu untuknya!" Sanad-nya hasan. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَبِيَدِي لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمَ فَمَنْ سِوَاهُ إِلَّا تَحْتَ لِوَائِي وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الْأَرْضُ وَلَا فَخْرَ قَالَ فَيَفْزَعُ النَّاسُ ثَلَاثَ فَزَعَاتٍ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُونَا آدَمُ فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا أُهْبِطْتُ مِنْهُ إِلَى الْأَرْضِ وَلَكِنْ ائْتُوا نُوحًا فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُ إِنِّي دَعَوْتُ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ دَعْوَةً فَأُهْلِكُوا وَلَكِنْ اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ إِنِّي كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْهَا كَذِبَةٌ إِلَّا مَا حَلَّ بِهَا عَنْ دِينِ اللَّهِ وَلَكِنْ ائْتُوا مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ إِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا وَلَكِنْ ائْتُوا عِيسَى فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ إِنِّي عُبِدْتُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ ائْتُوا مُحَمَّدًا قَالَ فَيَأْتُونَنِي فَأَنْطَلِقُ مَعَهُمْ قَالَ ابْنُ جُدْعَانَ قَالَ أَنَسٌ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُونَ لِي وَيُرَحِّبُونَ بِي فَيَقُولُونَ مَرْحَبًا فَأَخِرُّ سَاجِدًا فَيُلْهِمُنِي اللَّهُ مِنْ الثَّنَاءِ وَالْحَمْدِ فَيُقَالُ لِي ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ وَقُلْ يُسْمَعْ لِقَوْلِكَ وَهُوَ الْمَقَامُ الْمَحْمُودُ الَّذِي قَالَ اللَّهُ { عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا } قَالَ سُفْيَانُ لَيْسَ عَنْ أَنَسٍ إِلَّا هَذِهِ الْكَلِمَةُ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami. Sufyan menceritakan kepada kami dari Ali bin Zaid bin Jud'an dan Abu Nadhrah dari Abu Sa'id, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. "Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat,

dan aku tidak sombong karena hal itu. Di tanganku bendera al hamd. dan aku tidak sombong karena hal itu. Tidak ada seorang nabi pur. pada hari kiamat nanti kecuali berada di bawah benderaku.

Aku juga orang pertama yang bangkit dari bumi, dan aku tidak sombong karena hal itu. " Beliau bersabda lagi, "Manusia juga akan kagei sebanyak tiga kali", lalu mereka mendatangi Adam dan berkata.

"Engkau adalah bapak kami Adam. Mintakanlah pertolongan untuk kami kepada Tuhanmu." Adam menjawab, "Aku pernah melakukan suatu dosa yang karenanya aku diturunkan ke bumi. Tetapi Coba kalian menemui Nuh. "

Mereka segera menemui Nuh, namun ia menjawab, "Aku telah memohon kepada Allah agar menghancurkan penduduk bumi dan merekapun binasa. Tetapi coba kalian menemui Ibrahim. " Mereka segera menemui Ibrahim, namun ia menjawab,

"Aku telah berdusta sebanyak tiga kali. —Kemudian Rasulullah SAW bersabda bahwa sebenarnya itu bukanlah perkataan dusta, namun itu adalah sesuatu yang dihalal dalam agama Allah—. Tetapi coba kalian menemui Musa."

Mereka segera menemui Musa, namun ia menjawab, "Aku telah membunuh seseorang. Tetapi coba kalian menemui Isa." Mereka segera menemui Isa, namun ia menjawab, "Aku telah disembah selain Allah.

Tetapi coba kalian menemui Muhammad. " —Rasulullah SAW bersabda— Maka mereka menemuiku, lalu akupun pergi bersama mereka.' Ibnu Jud'an mengatakan bahwa Anas RA berkata, "Seakan-akan aku melihat Rasulullah SAW berjalan bersama mereka."

—Rasulullah SAW bersabda— (Sesampainya di depan surga) Aku pegang sebuah lingkaran yang ada di pintu surga, lalu kugerak-gerakkan. Tiba-tiba ada yang berkata, "Siapa itu?" Dijawab, "Muhammad." Maka mereka (penjaga surga) segera membukakan pintu untukku dan menyambutku.

Mereka berkata, "Selamat datang." Saat itu, akupun bersujud dan Allah ilhamkan kepadaku beberapa pujian dan pujaan. Lalu ada yang berkata kepadaku, "Angkat kepalamu dan mintalah, pasti kamu diberi. Mintalah pertolongan, pasti kamu ditolong. Katakanlah, pasti didengar perkataanmu. "

Inilah maqam al-mahmud (tempat terpuji) yang difirmankan Allah SWT, "Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. " Sufyan berkata, "Anas hanya mengatakan kalimat ini, 'Maka aku memegang lingkaran yang ada di pintu surga, lalu kugerak-gerakkan'." Shahih: Ibnu Majah (4308).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan." Hadits ini juga diriwayatkan oleh sebagian perawi dari Abu Nadhrah dari Ibnu Abbas RA (al hadits).