Sebagian Ayat dalam Surah Maryam

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى نَجْرَانَ فَقَالُوا لِي أَلَسْتُمْ تَقْرَءُونَ يَا أُخْتَ هَارُونَ وَقَدْ كَانَ بَيْنَ عِيسَى وَمُوسَى مَا كَانَ فَلَمْ أَدْرِ مَا أُجِيبُهُمْ فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ أَلَا أَخْبَرْتَهُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا يُسَمُّونَ بِأَنْبِيَائِهِمْ وَالصَّالِحِينَ قَبْلَهُمْ

Abu Sa'id Al Asyaj dan Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Ibnu Idris menceritakan kepada kami dari bapaknya dari Simak bin Harb dari Alqamah bin Wail dari Mughirah bin Syu'bah, ia berkata: Rasulullah SAW pernah mengutusku ke Najran.

Sesampainya di sana, mereka (penduduk Najran) berkata kepadaku, "Bukankah kalian pernah membaca, 'Hai saudara perempuan Harun.' (Qs. Maryam [19]: 28) Apakah ada hubungan antara Isa dan Musa? Saat itu, aku tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.

Maka akupun menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan tentang pertanyaan mereka. Rasulullah SAW bersabda, 'Mengapa kamu tidak memberitahukan kepada penduduk Najran bahwa mereka menyebut (Maryam sebagai saudari Harun itu)

karena —kesalehannya yang mirip dengan—para nabi dan orang-orang saleh sebelum mereka '. " Hasan: Mukhtashar Tuhfah Al Wadud.

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih gharib. Kami tidak mengenalnya kecuali dari Ibnu Idris."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ أَبُو الْمُغِيرَةِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَرَأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ } قَالَ يُؤْتَى بِالْمَوْتِ كَأَنَّهُ كَبْشٌ أَمْلَحُ حَتَّى يُوقَفَ عَلَى السُّورِ بَيْنَ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَيُقَالُ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَشْرَئِبُّونَ وَيُقَالُ يَا أَهْلَ النَّارِ فَيَشْرَئِبُّونَ فَيُقَالُ هَلْ تَعْرِفُونَ هَذَا فَيَقُولُونَ نَعَمْ هَذَا الْمَوْتُ فَيُضْجَعُ فَيُذْبَحُ فَلَوْلَا أَنَّ اللَّهَ قَضَى لِأَهْلِ الْجَنَّةِ الْحَيَاةَ فِيهَا وَالْبَقَاءَ لَمَاتُوا فَرَحًا وَلَوْلَا أَنَّ اللَّهَ قَضَى لِأَهْلِ النَّارِ الْحَيَاةَ فِيهَا وَالْبَقَاءَ لَمَاتُوا تَرَحًا

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Nadhr bin Ismail Abul Mughirah menceritakan kepada kami dari Al A'masy dari Abu Shalih dari Abu Sa'id Al Khudri RA, ia berkata, "Rasulullah SAW pernah membaca ayat, 'Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan.' (Qs. Maryam [19]: 39)

Lalu beliau bersabda, 'Kematian didatangkan. Ia seperti domba yang sangat bagus. Ia diperintahkan untuk berdiri di atas sebuah batas antara surga dan neraka. Kemudian terdengar seseorang berkata, 'Wahai penghuni surga.'

Mendengar suara itu, para penghuni surga segera mendongakkan kepala mereka. Seseorang itu kembali berkata, 'Wahai penduduk neraka.' Mendengar suara itu, penduduk neraka pun mendongakkan kepala mereka.

Seseorang itu berkata lagi, 'Apakah kalian mengenal siapakah ini?' Penghuni surga dan penghuni neraka menjawab, 'Tentu saja. Itu adalah kematian.' Selanjutnya, kematian itu dibaringkan dan disembelih.

Seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan juga keabadian bagi para penghuni surga di dalam surga, niscaya mereka akan mati karena bahagia —melihat kematian sudah disembelih (dimusnahkan)—,

dan seandainya Allah tidak menetapkan kehidupan juga keabadian bagi para penghuni neraka di dalam neraka niscaya mereka akan mati karena penyesalan yang amat dalam. " Shahih: Selain; "Seandainya Allah tidak menetapkan..." Lihat hadits sebelumnya (2558). Abu Isa berkata. "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ قَتَادَةَ فِي قَوْلِهِ { وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا } قَالَ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا عُرِجَ بِي رَأَيْتُ إِدْرِيسَ فِي السَّمَاءِ الرَّابِعَةِ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Al Husain bin Muhammad menceritakan kepada kami, Syaiban menceritakan kepada kami dari Qatadah tentang firman Allah SWT, "Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. " (Qs. Maryam [19]: 57)

Qatadah berkata, "Anas bin Malik RA menceritakan kepada kami bahwa Nabi Allah SAW bersabda, 'Ketika dimi'rajkan, aku melihat Idris di langit keempaf'." Shahih: Muslim (1/100) dengan redaksi yang lebih panjang.

Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Abu Sa'id dari Rasulullah SAW." Ia juga berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan oleh sa'id bin Abu Arubah dan Hammam juga lainnya dari Qatadah dari Anas dari Malik bin Sha'sha'ah dari Nabi SAW...

Cerita tentang Mi'raj dengan panjang lebar.Hadits yang pada kami ini diriwayatkan lebih ringkas dari yang ada.

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا يَعْلَى بْنُ عُبَيْدٍ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ ذَرٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِجِبْرِيلَ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَزُورَنَا أَكْثَرَ مِمَّا تَزُورُنَا قَالَ فَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةَ { وَمَا نَتَنَزَّلُ إِلَّا بِأَمْرِ رَبِّكَ } إِلَى آخِرِ الْآيَةَ

Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Ya'la bm Ubaid menceritakan kepada kami, Umar bin Dzarr menceritakan kepada kami dari bapaknya dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:

Rasulullah SAW pemah berkata kepada Jibril. "Apa yang membuatmu tidak bisa mengunjungi kami lebih dan biasanya? " —perawi berkata— Maka turunlah ayat, 'Dan tidaklah kami (Jibril) turun, kecuali dengan perintah Tuhanmu... '. " (Qs. Maryam [19]: 64) Shahih: AlBukhari (4731).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib" Husain bin Huraits mencentakan kepada kami, Waki' menceritakan kepada kami dari Umar bin Dzar, seperti di atas.

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ السُّدِّيِّ قَالَ سَأَلْتُ مُرَّةَ الْهَمْدَانِيَّ عَنْ قَوْلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ { وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا } فَحَدَّثَنِي أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ حَدَّثَهُمْ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرِدُ النَّاسُ النَّارَ ثُمَّ يَصْدُرُونَ مِنْهَا بِأَعْمَالِهِمْ فَأَوَّلُهُمْ كَلَمْحِ الْبَرْقِ ثُمَّ كَالرِّيحِ ثُمَّ كَحُضْرِ الْفَرَسِ ثُمَّ كَالرَّاكِبِ فِي رَحْلِهِ ثُمَّ كَشَدِّ الرَّجُلِ ثُمَّ كَمَشْيِهِ

Abdu bin Humaid menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa mengabarkan kepada kami dari Israil dari As-Suddi, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada Murrah Al Hamdani tentang firman Allah SWT,

'Dan tidak ada seorangpun daripada kalian melainkan mendatangi neraka itu.' (Qs. Maryam [19]: 71) Maka ia menceritakan kepadaku bahwa Abdullah bin Mas'ud pernah bercerita kepadanya, ia berkata,

'Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Semua manusia akan mendatangi neraka, kemudian mereka kembali dengan membawa amal-amal mereka. Yang pertama kembali dari mereka seperti kilat, kemudian seperti angin,

kemudian seperti lari kuda, kemudian seperti orang yang mengendarai —melarikan— unta, kemudian seperti larinya seorang laki-laki, kemudian seperti jalannya seorang laki-laki." Shahih: Ash-Shahihah (311).

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Syu'bah dari As-Suddi namun ia tidak memarfukannya.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ السُّدِّيِّ عَنْ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ { وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا } قَالَ يَرِدُونَهَا ثُمَّ يَصْدُرُونَ بِأَعْمَالِهِمْ

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dan As-Suddi dari Murrah dari Abdullah bin Mas'ud tentang firman Allah SWT,

"Dan tidak ada seorangpun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu." ia berkata, "Mereka mendatanginya kemudian mereka kembali dengan membawa amal-amal mereka." Shahih mauquf, namun sama dengan marfu'.

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami dari Syu'bah dari As-Suddi, seperti di atas. Abdurrahman berkata, "Aku pernah berkata kepada Syu'bah,

'Israil menceritakan kepadaku dari As-Suddi dari Murrah dari Abdullah dari Rasulullah SAW?' Syu'bah menjawab, 'Aku benar-benar telah mendengarnya dari As-Suddi secara marfu', akan tetapi aku sengaja tidak menyebutkannya'."

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنِّي قَدْ أَحْبَبْتُ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُنَادِي فِي السَّمَاءِ ثُمَّ تَنْزِلُ لَهُ الْمَحَبَّةُ فِي أَهْلِ الْأَرْضِ فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ { إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمْ الرَّحْمَنُ وُدًّا } وَإِذَا أَبْغَضَ اللَّهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنِّي أَبْغَضْتُ فُلَانًا فَيُنَادِي فِي السَّمَاءِ ثُمَّ تَنْزِلُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ

Qutaibah menceritakan kepada kami. Abdui Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dan Suhail bin Abu Shalih dari bapaknya dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila Allah menyukai seorang hamba. Dia berfirman kepada Jibril, 'Sesungguhnya aku menyukai fuian. Oleh karena itu cintailah ia.' —Rasulullah SAW bersabda— Lalu Jibril menyerukan hal itu di langit.

Kemudian, cinta kepada hamba tersebut turun kepada penduduk bumi. Itulah maksud firman Allah SWT, 'Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.' (Qs. Maryam [19]: 96)

Apabila Allah membenci seorang hamba, Dia berfirman kepada Jibril, 'Sesungguhnya Aku membenci fulan.' Lalu Jibril menyerukan hal itu di langit, kemudian kebencian kepada hamba tersebut turun ke bumi'." Shahih: Adh-Dha'ifah (2207).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Abdurrahman bin Abdullah bin Dinar meriwayatkan dari bapaknya dari Abu Shaleh dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, seperti di atas.

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي الضُّحَى عَنْ مَسْرُوقٍ قَال سَمِعْتُ خَبَّابَ بْنَ الْأَرَتِّ يَقُولُ جِئْتُ الْعَاصَ بْنَ وَائِلٍ السَّهْمِيَّ أَتَقَاضَاهُ حَقًّا لِي عِنْدَهُ فَقَالَ لَا أُعْطِيكَ حَتَّى تَكْفُرَ بِمُحَمَّدٍ فَقُلْتُ لَا حَتَّى تَمُوتَ ثُمَّ تُبْعَثَ قَالَ وَإِنِّي لَمَيِّتٌ ثُمَّ مَبْعُوثٌ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ إِنَّ لِي هُنَاكَ مَالًا وَوَلَدًا فَأَقْضِيكَ فَنَزَلَتْ { أَفَرَأَيْتَ الَّذِي كَفَرَ بِآيَاتِنَا وَقَالَ لَأُوتَيَنَّ مَالًا وَوَلَدًا } الْآيَةَ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Al A'masy dari Abu Adh-Dhuha dari Masruq, ia berkata, "Aku pernah mendengar Khabbab bin Arat berkata,

'Aku datang menemui Al Ash bin Wa'il As-Sahmi untuk mengambil hakku padanya. Tetapi ia justru berkata, 'Aku tidak akan menyerahkannya hingga kamu mengingkari Muhammad.'

Aku menjawab, 'Aku tidak akan melakukan hal itu, hingga kamu mati • emudian dibangkitkan.' Ia berkata, 'Apakah aku akan mati kemudian -kan dibangkitkan kembali?!' Aku menjawab, 'Tentu saja.'

Lalu ia -erkata, 'Di sana aku pasti mempunyai harta dan anak. Saat itulah aku axar menyerahkan hakmu kepadamu!'Maka turunlah ayat,

'Maka apakah kamu telah melihat orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami dan ia mengatakan, 'Pasti aku akan diberi harta dan anak'. " (Qs. Maryam [19]: 77) Shahih: Muttafaq alaih

Hannad menceritakan kepada kami, Abu Awanah menceritakan kepada kami dari Al A'masy, seperi di atas. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."