Sebagian Surah Al Mu'minuun

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ عَنْ سَعِيدٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ الرُّبَيِّعَ بِنْتَ النَّضْرِ أَتَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ ابْنُهَا الْحَارِثُ بْنُ سُرَاقَةَ أُصِيبَ يَوْمَ بَدْرٍ أَصَابَهُ سَهْمٌ غَرَبٌ فَأَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ أَخْبِرْنِي عَنْ حَارِثَةَ لَئِنْ كَانَ أَصَابَ خَيْرًا احْتَسَبْتُ وَصَبَرْتُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْ الْخَيْرَ اجْتَهَدْتُ فِي الدُّعَاءِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أُمَّ حَارِثَةَ إِنَّهَا جَنَّةٌ فِي جَنَّةٍ وَإِنَّ ابْنَكِ أَصَابَ الْفِرْدَوْسَ الْأَعْلَى وَالْفِرْدَوْسُ رَبْوَةُ الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُهَا وَأَفْضَلُهَا

Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami dari Sa'id dari Qatadah dari Anas bin Malik RA bahwa Rubaiyi' binti Nadhr pernah datang menemui Nabi SAW.

Ketika itu, anaknya yang bernama Harits bin Suraqah tewas dalam perang Badar, karena terkena anak panah nyasar (tidak diketahui siapa pemananya -penj.). Rubaiyi' menemui Rasulullah SAW dan berkata,

"Tolong beritahukan kepadaku tentang Harits. Jika ia mendapatkan kebaikan, maka aku mengharap pahala dan akan bersabar. Namun jika ia tidak mendapatkan kebaikan, maka aku akan bersungguh-sungguh mendoakannya."

Rasulullah SAW menjawab, "Hai Ummu Haritsah, sesungguhnya surga itu memiliki beberapa derajat dan sesungguhnya anakmu mendapatkan surga firdaus yang paling tinggi.

Firdaus adalah puncak surga yang paling bagus dan paling utama. " Shahih: Ash-Shahihah (1811 dan 2003) juga Mukhtashar Al Uluw (76); Al Bukhari Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ مِغْوَلٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَعِيدِ بْنِ وَهْبٍ الْهَمْدَانِيِّ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ هَذِهِ الْآيَةِ { وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ } قَالَتْ عَائِشَةُ أَهُمْ الَّذِينَ يَشْرَبُونَ الْخَمْرَ وَيَسْرِقُونَ قَالَ لَا يَا بِنْتَ الصِّدِّيقِ وَلَكِنَّهُمْ الَّذِينَ يَصُومُونَ وَيُصَلُّونَ وَيَتَصَدَّقُونَ وَهُمْ يَخَافُونَ أَنْ لَا يُقْبَلَ مِنْهُمْ أُولَئِكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ

Ibnu Abu Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Malik bin Mighwal menceritakan kepada kami dari Abdurrahman bin Sa'id bin Wahb Al Hamdani bahwa Aisyah RA —istri Rasulullah SAW— berkata,

"Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang firman Allah SWT, 'Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut'. " (Qs. Al Mu'minuun [23]: 60) Aisyah bertanya,

"Apakah mereka adalah orang-orang yang meminum khamer dan mencuri?" Rasulullah SAW menjawab, "Tidak, hai putri Ash-Shiddiq. Mereka adalah orang-orang yang melakukan puasa, shalat dan bersedekah, namun mereka takut —semua amal— tidak diterima.

'Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya'." (Qs. Al Mu'minuun [23]: 61) Shahih'. Ibnu Majah (4198).

Hadits ini juga diriwayatkan dari Abdurrahman bin Sa'id dari Abu Hazim dari Abu Hurairah RA dari Nabi SAW, seperti di atas.