Sebagian Surah Al Ahqaaf

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْأَسْوَدِ أَبُو عَمْرٍو الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى مَخِيلَةً أَقْبَلَ وَأَدْبَرَ فَإِذَا مَطَرَتْ سُرِّيَ عَنْهُ قَالَتْ فَقُلْتُ لَهُ فَقَالَ وَمَا أَدْرِي لَعَلَّهُ كَمَا قَالَ اللَّه تَعَالَى { فَلَمَّا رَأَوْهُ عَارِضًا مُسْتَقْبِلَ أَوْدِيَتِهِمْ قَالُوا هَذَا عَارِضٌ مُمْطِرُنَا }

Abdurrahman bin Aswad Abu Amr Al Bashri menceritakan kepada kami, Muhammad bin Rabi'ah menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij dari Atha' dari Aisyah RA, ia berkata.

"Apabila melihat awan, Nabi SAW biasanya maju mundur —karena khawatir itu adalah siksaan atas umat beliau—, namun apabila rurun hujan, beliau merasa senang." Ia berkata,

"Aku pernah menanyakan hal iru kepada beliau. Beliau menjawab, 'Aku tidak tahu barangkali iru seperti apa yang difirmankan Allah SWT, 'Maka tatkala mereka melihat awan yang sebenarnya adzab menuju kelembah-lembah mereka, berkatalah mereka,

'Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami'." (Qs. AlAhqaaf[46]:24) Shahih: Ash-Shahihah (2757); Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ دَاوُدَ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَلْقَمَةَ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ هَلْ صَحِبَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةَ الْجِنِّ مِنْكُمْ أَحَدٌ قَالَ مَا صَحِبَهُ مِنَّا أَحَدٌ وَلَكِنْ قَدْ افْتَقَدْنَاهُ ذَاتَ لَيْلَةٍ وَهُوَ بِمَكَّةَ فَقُلْنَا اغْتِيلَ أَوْ اسْتُطِيرَ مَا فُعِلَ بِهِ فَبِتْنَا بِشَرِّ لَيْلَةٍ بَاتَ بِهَا قَوْمٌ حَتَّى إِذَا أَصْبَحْنَا أَوْ كَانَ فِي وَجْهِ الصُّبْحِ إِذَا نَحْنُ بِهِ يَجِيءُ مِنْ قِبَلِ حِرَاءَ قَالَ فَذَكَرُوا لَهُ الَّذِي كَانُوا فِيهِ فَقَالَ أَتَانِي دَاعِي الْجِنِّ فَأَتَيْتُهُمْ فَقَرَأْتُ عَلَيْهِمْ فَانْطَلَقَ فَأَرَانَا آثَارَهُمْ وَآثَارَ نِيرَانِهِمْ قَالَ الشَّعْبِيُّ وَسَأَلُوهُ الزَّادَ وَكَانُوا مِنْ جِنِّ الْجَزِيرَةِ فَقَالَ كُلُّ عَظْمٍ يُذْكَرُ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ يَقَعُ فِي أَيْدِيكُمْ أَوْفَرَ مَا كَانَ لَحْمًا وَكُلُّ بَعْرَةٍ أَوْ رَوْثَةٍ عَلَفٌ لِدَوَابِّكُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا تَسْتَنْجُوا بِهِمَا فَإِنَّهُمَا زَادُ إِخْوَانِكُمْ الْجِنِّ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim mengabarkan kepada kami dari Daud dari Asy-Sya'bi dari Alqamah, ia berkata: Aku pernah bertanya kepada Ibnu Mas'ud RA, "Apakah ada di antara kalian yang menemani Nabi SAW pada malam pertemuan beliau dengan jin?" Ia menjawab,

"Tidak ada seorangpun yang menemani beliau pada malam itu. Namun pada suatu malam, kami pernah kehilangan beliau, dan saat itu beliau berada di Makkah." Kami berkata,

"—Mungkin— beliau dibunuh secara sembunyi-sembunyi atau dibawa kabur oleh jin. Apa sebenarnya yang terjadi dengan beliau? Malam itu, kami melewati malam terburuk sepanjang hidup, hingga ketika pagi hari menjelang —atau di awal subuh—,

kami melihat beliau datang dari arah gua Hira." Ibnu Mas'ud berkata, "Maka merekapun menceritakan apa yang mereka rasakan selama beliau menghilang." Selanjutnya beliau bersabda,

'Seorang jin datang kepadaku dan mengundangku, maka akupun menemui mereka dan kubacakan Al Qur'an kepada mereka." Setelah bercerita, beliau pergi dan memperlihatkan bekas-bekas mereka dan bekas-bekas api mereka kepada kami.

—Asy-Sya'bi berkata— Mereka, para jin yang tinggal di jazirah Arab itu juga menanyakan bekal (makanan). Rasulullah SAW menjawab, "Setiap tulang yang disebut nama Allah padanya,

yang sebelumnya dipenuhi daging, yang jatuh ke tangan kalian dan setiap kotoran adalah makanan binatang-binatang kalian. " Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat,

"Oleh karena itu, janganlah kalian beristinja" (bersuci) dengan kedua barang itu, sebab dua barang itu adalah makanan saudara kalian dari kaum jin. " Shahih: Selain kalimat nama Allah dan "Makanan binatang-binatang kaiian." Adh-Dha'ifah (1038). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."