Sebagian Surah An-Najm

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ عَنْ مُرَّةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ لَمَّا بَلَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِدْرَةَ الْمُنْتَهَى قَالَ انْتَهَى إِلَيْهَا مَا يَعْرُجُ مِنْ الْأَرْضِ وَمَا يَنْزِلُ مِنْ فَوْقٍ قَالَ فَأَعْطَاهُ اللَّهُ عِنْدَهَا ثَلَاثًا لَمْ يُعْطِهِنَّ نَبِيًّا كَانَ قَبْلَهُ فُرِضَتْ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ خَمْسًا وَأُعْطِيَ خَوَاتِيمَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ وَغُفِرَ لِأُمَّتِهِ الْمُقْحِمَاتُ مَا لَمْ يُشْرِكُوا بِاللَّهِ شَيْئًا قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ { إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى } قَالَ السِّدْرَةُ فِي السَّمَاءِ السَّادِسَةِ قَالَ سُفْيَانُ فَرَاشٌ مِنْ ذَهَبٍ وَأَشَارَ سُفْيَانُ بِيَدِهِ فَأَرْعَدَهَا و قَالَ غَيْرُ مَالِكِ بْنِ مِغْوَلٍ إِلَيْهَا يَنْتَهِي عِلْمُ الْخَلْقِ لَا عِلْمَ لَهُمْ بِمَا فَوْقَ ذَلِكَ

Ibnu Abi Umar menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Malik bin Mighwal dari Thalhah bin Musharrif dari Murrah dari Abdullah RA, ia berkata,

"Ketika Rasulullah SAW sampai di Sidratul Muntaha —beliau bersabda bahwa itu adalah batas akhir apa yang naik dari bumi dan batas akhir apa yang turun dari atas—,

—beliau bersabda— Allah memberikan kepada beliau tiga hal yang tidak pernah diberikan kepada seorang nabipun sebelum beliau. (Yaitu) Diwajibkan kepada beliau shalat lima waktu,

diberikan beberapa ayat penutup surat Al Baqarah dan diampuni dosa-dosa besar umatnya selama mereka tidak menyekutukan sesuatupun dengan Allah." —Tentang ayat—, "Ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya," (Qs. An-Najm [53]: 16)

Ibnu Mas'ud berkata, Sidratul Muntaha berada di langit keenam." Sufyan berkata, "Diliputi oleh sejenis laron emas." Kemudian Sufyan mengisyaratkan —mencontohkan— dengan tangannya dan menggerak-gerakkannya.

Selain Malik bin Mighwal berkata, "Sidratul Muntaha merupakan batas akhir ilmu makhluk. Tidak ada pengetahuan sedikitpun pada makhluk tentang apa yang ada di atasnya." Shahih: Muslim (1/109). Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا عَبَّادُ بْنُ الْعَوَّامِ حَدَّثَنَا الشَّيْبَانِيُّ قَالَ سَأَلْتُ زِرَّ بْنَ حُبَيْشٍ عَنْ قَوْلِهِ عَزَّ وَجَلَّ { فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى } فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ مَسْعُودٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَى جِبْرِيلَ وَلَهُ سِتُّ مِائَةِ جَنَاحٍ

Ahmad bin Mani' mengabarkan kepada kami, Abbad bin Awwam menceritakan kepada kami, Asy-Syaibani menceritakan kepada kami, ia berkata. "Aku pernah bertanya kepada Zirr bin Hubaisy tentang firman Allah SWT,

'Maka jadilah ia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi).' (Qs. An-Najm [53]: 9) ia menjawab, 'Ibnu Mas'ud mengabarkan kepadaku bahwa Nabi SAW melihat Jibril, ia memiliki enam ratus sayap'." Shahih: Muttafaq alaih Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan gharib shahih."

حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْأُمَوِيُّ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِ اللَّهِ { وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى } { فَأَوْحَى إِلَى عَبْدِهِ مَا أَوْحَى } { فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى } قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ قَدْ رَآهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Umawi menceritakan kepada kami, bapakku menceritakan kepada kami, Muhammad bin Amr menceritakan kepada kami dari Abu Salamah dari Ibnu Abbas RA tentang firman Allah SWT,

"Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha." (Qs. An-Najm [53]: 13-14) "Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan." (Qs. An-Najm [53]: 10)

"Maka jadilah ia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). " (Qs. An-Najm [53]: 9) Ibnu Abbas RA berkata, "Nabi SAW benar-benar telah melihatnya." Hasan shahih: Azh-Zhilal (191-439) Muslim. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ وَابْنُ أَبِي رِزْمَةَ وَأَبُو نُعَيْمٍ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى } قَالَ رَآهُ بِقَلْبِهِ

Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq, Ibnu Abu Rizmah dan Abu Nu'aim menceritakan kepada kami dari Israil dari Simak dari Ikrimah dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Allah SWT berfirman,

'Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya,' (Qs. An-Najm [53]: 11) —ia berkata— beliau melihatnya dengan hati beliau." Shahih'. Dengan referensi yang sama; Muslim Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan.'"

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ وَيَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التُّسْتَرِيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي ذَرٍّ لَوْ أَدْرَكْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَسَأَلْتُهُ فَقَال عَمَّا كُنْتَ تَسْأَلُهُ قُلْتُ أَسْأَلُهُ هَلْ رَأَى مُحَمَّدٌ رَبَّهُ فَقَالَ قَدْ سَأَلْتُهُ فَقَالَ نُورٌ أَنَّى أَرَاهُ

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Waki' dan Yazid bin Harun menceritakan kepada kami dari Yazid bin Ibrahim At-Tustari dari Qatadah dari Abdullah bin Syaqiq, ia berkata:

Aku pernah berkata kepada Abu Dzar RA, "Seandainya aku bertemu dengan Rasulullah SAW, aku pasti akan bertanya kepada beliau." Abu Dzar bertanya, "Apa yang akan kamu tanyakan kepada beliau?"

Aku menjawab, "Aku akan bertanya kepada beliau, apakah Muhammad melihat Tuhannya?" Abu Dzar berkata, "Aku telah menanyakan hal itu dan beliau menjawab,

"Cahaya —meliputiku—, bagaimana aku dapat melihat-Nya?!" Shahih: Lihat hadits sebelumnya (192-441); Muslim Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan."

حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى وَابْنُ أَبِي رِزْمَةَ عَنْ إِسْرَائِيلَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ { مَا كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى } قَالَ رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلَ فِي حُلَّةٍ مِنْ رَفْرَفٍ قَدْ مَلَأَ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Ubaidullah bin Musa dan Ibnu Abu Rizmah menceritakan kepada kami dari Israil dari Abu Ishaq dari Abdurrahman bin Yazid dari Abdullah RA tentang firman Allah SWT,

'Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. " Ia berkata, "Rasulullah SAW melihat Jibril memakai kain sutera halus. Ia benar-benar memenuhi ruang antara langit dan bumi." Shahih: AI Bukhari (4858) secara ringkas. Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih."

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عُثْمَانَ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ زَكَرِيَّا بْنِ إِسْحَقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ { الَّذِينَ يَجْتَنِبُونَ كَبَائِرَ الْإِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ إِلَّا اللَّمَمَ } قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ تَغْفِرْ اللَّهُمَّ تَغْفِرْ جَمَّا وَأَيُّ عَبْدٍ لَكَ لَا أَلَمَّا

Ahmad bin Utsman Al Bashri menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami dari Zakaria bin Ishaq dari Amr bin Dinar dari Atha dari Ibnu Abbas RA tentang firman Allah swt,

"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan kejiyang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. " (Qs. An-Najm [53]: 32) Ibnu Abbas RA berkata: Nabi SAW bersabda,

"Jika Engkau memberi ampunan, wahai Tuhan, ampunilah dosa-dosa yang besar dan tidak ada seorang hambapun kecuali pernah berbuat kesalahan kepada-Mu." Shahih: Al Misykah (2349-Tahqiq kedua).

Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih gharib. Kami tidak mengenalnya kecuali dari hadits Zakaria bin Ishaq."