Termasuk Menerangkan Keutamaan Do'a
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ ذَرٍّ عَنْ يُسَيْعٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ ثُمَّ قَرَأَ { وَقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ }
Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Marwan bin Muawiyah menceritakan kepada kami, dari Al A'masy, dari Dzar, dari Yusai', dari An-Nu'man bin Basyir, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
"Do'a adalah ibadah. —Beliau kemudian membacaya (ayat), 'Dan Tuhanmu berfirman, 'Mintalah kepadaku, niscaya akan Aku kabulkan permintaanmu.— Sesungguhnya orang-orang yang sombong enggan menyembahku, mereka akan masuk neraka dalam keadaan hina dina." Shahih: Ibnu Majah (3828).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih.' Hadits ini juga diriwayatkan oleh Manshur dan Al A'masy, dari Dzarr. Kami (Abu Isa) tidak mengetahui hadits ini kecuali dari hadits Dzarr -yaitu Dzarr bin Abdullah bin Al Hamdani. Ia adalah orang yang tsiqah. Ia adalah ayah dan Umar bin Dzar.