Do'a yang Diucapkan Ketika Marah
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ اسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى عُرِفَ الْغَضَبُ فِي وَجْهِ أَحَدِهِمَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ غَضَبُهُ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Qabishah menceritakan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abdul Malik bin Umair, dari Abdurrahman bin Abu Laila, dari Mu'adz bin Jabal —radhiyallahu anhu—, ia berkata:
Dua orang lelaki saling memaki di dekat Nabi SAW, hingga kemarahan nampak di wajah salah seorang di antara keduanya. Nabi SAW kemudian berkata, "Sesungguhnya aku akan mengajarkan suatu kalimat yang seandainya dikatakan (oleh seseorang),
niscaya kemarahannya akan hilang, (yaitu) 'aku berlindung kepada Allah dari (godaan) setan yang terkutuk'. " Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (635), Al Bukhari (6115) dan Muslim (8/30-31) dan Sulaiman bin Sharad.
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Sulaiman bin Shurad. Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman menceritakan kepada kami dari Sufyan, hadits seperti hadits di atas, dengan sanad ini.
Hadits ini adalah hadits mursal: Abdurrahman bin Abu Laila tidak mendengar Mu'adz bin Jabal. Muadz meninggal pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab. Sementara ketika umar terbunuh, Abdurrahman bin Abu Laila baru berusia enam tahun.
Demikianlah redaksi yang diriwayatkan dari Syu'bah, dari Hakam, dari Abdurrahman bin Abu Laila. Abdurrahman bin Abu Laila meriwayatkan dari Umar bin Khaththab. Abdurrahman bin Abu Laila dijuluki Abu Isa. Nama Abu Laila adalah Yasar.
Diriwayatkan Abdurrahman bin Abu Laila berkata, "Aku pernah menemui seratus dua puluh sahabat nabi."