Menghitung Bacaan Tasbih dengan Tangan

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى بَصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَثَّامُ بْنُ عَلِيٍّ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْقِدُ التَّسْبِيحَ بِيَدِهِ

Muhammad bin Abdul Al A'la Bashri menceritakan kepada kami, 'atstsam bin Ali menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dan Atha' bin Sa'ib, dari ayah Atha yaitu Sa'ib, dari Abdullah bin Amr, ia berkata, "Aku melihat Nabi SAW menghitung bacaan Tasbih dengan tangan." Shahih: Lihat hadits no. 3411.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini, yaitu dari hadits Al A'masy, dari Atha' bin Sa'ib." Syu'bah dan Ats-Tsauri meriwayatkan hadits ini dari Atha bin Sa'ib secara panjang lebar. Dalam bab ini ada riwayat lain dari Yusairah binti Yasir dari Nabi SAW.

Yusairah berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Wahai sekalian kaum perempuan, hitunglah —oleh kalian bacaan tasbih— dengan jari-jari tangan. Sesungguhnya jari-jari itu akan dimintai pertanggung jawaban lagi diminta berbicara. "

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا حُمَيْدٌ عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الْحَارِثِ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَادَ رَجُلًا قَدْ جُهِدَ حَتَّى صَارَ مِثْلَ الْفَرْخِ فَقَالَ لَهُ أَمَا كُنْتَ تَدْعُو أَمَا كُنْتَ تَسْأَلُ رَبَّكَ الْعَافِيَةَ قَالَ كُنْتُ أَقُولُ اللَّهُمَّ مَا كُنْتَ مُعَاقِبِي بِهِ فِي الْآخِرَةِ فَعَجِّلْهُ لِي فِي الدُّنْيَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ اللَّهِ إِنَّكَ لَا تُطِيقُهُ أَوْ لَا تَسْتَطِيعُهُ أَفَلَا كُنْتَ تَقُولُ اللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Sahl bin Yusuf menceritakan kepada kami, Humaid menceritakan kepada kami dari Tsabit Al Banani, dari Anas bin Malik. (Ha). Muhammad bin Al Mutsanna juga menceritakan kepada kami,

Khalid bin Harits menceritakan kepada kami, dari Humaid, dari Tsabit, dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW menjenguk seseorang (yang sakit) payah, hingga menjadi seperti anak burung. Beliau bertanya kepada orang itu,

"Tidakkah engkau berdo'a? Tidakkah Engkau meminta kesembuhan kepada Tuhanmu?" Ia menjawab, "Aku pernah berkata, 'Ya Allah, apa yang akan Engkau hukumkan padaku di akhirat, segerakanlah ia —menimpa—ku di dunia.'

Beliau bersabda, 'Maha Suci Allah, sesungguhnya engkau tidak akan kuat -atau tidak akan sanggup —untuk menerima siksaan itu—. Mengapa Engkau tidak mengatakan, 'Ya Allah Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka'. " Shahih: Shahih Abu Daud (1329);

Muslim dan Al Bukhari, doanya saja. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini. Hadits ini juga diriwayatkan dari jalur selain ini, dari Anas, dari Nabi SAW."

حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْبَزَّازُ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ عَنْ هِشَامِ بْنِ حَسَّانَ عَنْ الْحَسَنِ فِي قَوْلِهِ { رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً } قَالَ فِي الدُّنْيَا الْعِلْمُ وَالْعِبَادَةُ وَفِي الْآخِرَةِ الْجَنَّةُ

Harun bin Abdullah Al Bazzar menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Hassan, dari Al Hasan tentang firman Allah, "Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.

" Hasan berkata, "—Kebaikan— di dunia adalah ilmu dan ibadah, sedang —kebaikan— di akhirat adalah surga." Hasan lighairih: Tafsir Al Qurthubi (4/205).

Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Khalib bin Al Harits menceritakan kepada kami dari Humaid bin Tsabit, dari Anas, seperti hadits di atas.