Bab
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ يُونُسَ عَنْ عِكْرِمَةَ بْنِ عَمَّارٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ إِلَى لِزْقِ جِذْعٍ وَاتَّخَذُوا لَهُ مِنْبَرًا فَخَطَبَ عَلَيْهِ فَحَنَّ الْجِذْعُ حَنِينَ النَّاقَةِ فَنَزَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَسَّهُ فَسَكَنَ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Umar bin Yunus menceritakan kepada kami dari Ikrimah bin Ammar, dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW berkhutbah di dekat batang pohon kurma yang telah beliau jadikan sebagai mimbarnya.
Beliau kemudian berkhutbah di atasnya. Batang pohon kurma itu kemudian bersuara (layaknya) suara unta setelah melahirkan. Nabi kemudian turun dan mengeluas batang tersebut, kemudian ia diam. Shahih: Ibnu Majah (1415).
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Ubay, Jabir, Ibnu Umar, Sahl bin Sa'ad, Ibnu Abbas, dan Ummu Salamah. Abu Isa berkata, "Hadits Anas adalah hadits hasan shahih."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ سِمَاكٍ عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بِمَ أَعْرِفُ أَنَّكَ نَبِيٌّ قَالَ إِنْ دَعَوْتُ هَذَا الْعِذْقَ مِنْ هَذِهِ النَّخْلَةِ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَدَعَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَنْزِلُ مِنْ النَّخْلَةِ حَتَّى سَقَطَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ ارْجِعْ فَعَادَ فَأَسْلَمَ الْأَعْرَابِيُّ
Muhammad bin Ismai'l menceritakan kepada kami. Muhammad bin Sa'id menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dan Simak, dan Abu Zhabyan, dari Ibnu Abbas, ia berkata:
Seorang lelaki Arab datang kepada Rasulullah SAW kemudian berkata, "Dengan apa aku mengetahui bahwa engkau adalah seorang nabi?' Rasulullah menjawab, "Jika aku dapat memanggil dahan pohon kurma ini,
apakah engkau akan bersaksi bahwa aku adalah Rasulullah?" Beliau kemudian memanggilnya, kemudian dahan tersebut turun dari pohon kurma, hingga akhirnya jatuh (di dekat) nabi."
Beliau kemudian bersabda, "Kembalilah engkau." Lelaki itu kembali —ke rumahnya dan kemudian masuk Islam—. Shahih: Kecuali redaksi, 'dan kemudian masuk Islam.' (5926-tahqiq kedua). Ash-Shahihah (3312).
حَدَّثَنَا بُنْدَارٌ حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ حَدَّثَنَا عَزْرَةُ بْنُ ثَابِتٍ حَدَّثَنَا عَلْبَاءُ بْنُ أَحْمَرَ حَدَّثَنَا أَبُو زَيْدِ بْنُ أَخْطَبَ قَالَ مَسَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ عَلَى وَجْهِي وَدَعَا لِي قَالَ عَزْرَةُ إِنَّهُ عَاشَ مِائَةً وَعِشْرِينَ سَنَةً وَلَيْسَ فِي رَأْسِهِ إِلَّا شَعَرَاتٌ بِيضٌ
Bundar menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Azrah bin Tsabit menceritakan kepada kami, Alba' bin Ahmar menceritakan kepada kami, Abu Zaid bin Akhthab menceritakan kepada kami, ia berkata:
Rasulullah SAW mengeluskan tangannya ke wajahku, dan mendo'akan baik untukku. Azrah berkata, "Abu Zaid bin Akhthab hidup selama seratus dua puluh tahun, sementara di kepalanya hanya ada beberapa rambut yang berwarna putih." Shahih: At-Ta'liqat Al Hasan (7172).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib." Nama Abu Zaid adalah Amru bin Akhthab.
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ قَالَ عَرَضْتُ عَلَى مَالِكِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ قَالَ أَبُو طَلْحَةَ لِأُمِّ سُلَيْمٍ لَقَدْ سَمِعْتُ صَوْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْنِي ضَعِيفًا أَعْرِفُ فِيهِ الْجُوعَ فَهَلْ عِنْدَكِ مِنْ شَيْءٍ فَقَالَتْ نَعَمْ فَأَخْرَجَتْ أَقْرَاصًا مِنْ شَعِيرٍ ثُمَّ أَخْرَجَتْ خِمَارًا لَهَا فَلَفَّتْ الْخُبْزَ بِبَعْضِهِ ثُمَّ دَسَّتْهُ فِي يَدِي وَرَدَّتْنِي بِبَعْضِهِ ثُمَّ أَرْسَلَتْنِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَذَهَبْتُ بِهِ إِلَيْهِ فَوَجَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا فِي الْمَسْجِدِ وَمَعَهُ النَّاسُ قَالَ فَقُمْتُ عَلَيْهِمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَكَ أَبُو طَلْحَةَ فَقُلْتُ نَعَمْ قَالَ بِطَعَامٍ فَقُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَنْ مَعَهُ قُومُوا قَالَ فَانْطَلَقُوا فَانْطَلَقْتُ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ حَتَّى جِئْتُ أَبَا طَلْحَةَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ أَبُو طَلْحَةَ يَا أُمَّ سُلَيْمٍ قَدْ جَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ مَعَهُ وَلَيْسَ عِنْدَنَا مَا نُطْعِمُهُمْ قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَانْطَلَقَ أَبُو طَلْحَةَ حَتَّى لَقِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبُو طَلْحَةَ مَعَهُ حَتَّى دَخَلَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلُمِّي يَا أُمَّ سُلَيْمٍ مَا عِنْدَكِ فَأَتَتْهُ بِذَلِكَ الْخُبْزِ فَأَمَرَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفُتَّ وَعَصَرَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ بِعُكَّةٍ لَهَا فَآدَمَتْهُ ثُمَّ قَالَ فِيهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ ثُمَّ قَالَ ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ فَأَذِنَ لَهُمْ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ خَرَجُوا ثُمَّ قَالَ ائْذَنْ لِعَشَرَةٍ فَأَذِنَ لَهُمْ فَأَكَلُوا حَتَّى شَبِعُوا ثُمَّ خَرَجُوا فَأَكَلَ الْقَوْمُ كُلُّهُمْ وَشَبِعُوا وَالْقَوْمُ سَبْعُونَ أَوْ ثَمَانُونَ رَجُلًا
Ishaq bin Musa Al Anshari menceritakan kepada kami. Ma'an mencentakan kepada kami, ia berkata: Aku baca (hadits mi) kepada Malik bin Anas. dan Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, bahwa dirinya mendengar Malikbin Anas berkata:
Abu Thalhah berkata kepada Ummu Sulaim, "Sesungguhnya aku mendengar suara Rasulullah —maksud Abu Thalhah adalah suara Rasulullah yang pelan— dan aku tahu bahwa beliau sedang lapar: 'Apakah engkau mempunyai sesuatu?' Ummu Sulaim menjawab. 'Ya.'
Ummu Sulaim kemudian mengeluarkan beberapa batang roti yang terbuat dari gandum, juga mengeluarkan cadarnya. Ia menyatukan roti dengan roti lainnya, kemudian menaruhnya di tanganku dengan diikat oleh cadarnya.
Ia kemudian mengutusku untuk membawa roti tersebut kepada Rasulullah." Anas berkata, "Aku kemudian pergi membawa roti tersebut kepada Rasulullah, dan aku mendapatinya bersama orang-orang sedang duduk di dalam mesjid."
Anas berkata, "Aku berdiri di hadapan mereka. Rasulullah kemudian bertanya, 'Apakah engkau diutus oleh Abu Thalhah? ' Aku menjawab, 'Ya.' Beliau bertanya, 'Dengan membawa makanan?' Aku menjawab, 'Ya.'
Beliau kemudian bersabda kepada orang-orang yang duduk bersamanya, 'Berdirilah kalian semua!'. " Anas berkata, "Mereka kemudian pergi, dan aku pun pergi —dengan berjalan— di hadapan mereka.
Hingga aku mendatangi Abu Thalhah dan menceritakan itu kepadanya. Abu Thalhah berkata, 'Wahai Ummu Sulaim, Rasulullah dan orang-orang yang turut bersamanya datang. Sementara kita tidak mempunyai makanan yang dapat kita berikan kepada mereka.'
Ummu Sulaim menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui'." Anas berkata, "Abu Thalhah kemudian pergi, hingga akhirnya ia bertemu dengan Rasulullah. Rasulullah bersama Abu Thalhah kemudian datang, hingga akhirnya mereka masuk (ke dalam rumah).
Rasulullah kemudian bersabda, 'Kemarilah wahai Ummu Sulaim, makanan apa yang engkau punya?' Ummu Sulaim menghampiri Rasulullah dengan mambawa roti tersebut. Rasulullah kemudian memerintahkan agar —roti itu dilembutkan—. Maka roti itupun dilembutkan.
Ummu Sulaim kemudian memeras minyak samin dengan tempat minyak sapi. kemudian menjadikannya sebagai lauk bagi Rasulullah. Rasulullah kemudian membaca pada makanan itu apa yang dikehendaki Allah untuk dibaca. Beiiau kemudian bersabda,
'Sendah sepuluh orang (untuk masuki Abu Thalhah kemudian menyeru sepuluh orang (untuk masuk ke dalam rumah). Mereka kemudian memakan hingga kenyang, lalu mereka pun keluar. Orang-orang itu makan seluruhnya sampai mereka kenyang.
Orang-orang itu berjumlah tujuh puluh —atau delapan puluh— orang." Shahih: Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits yang shahih."
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا مَعْنٌ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَانَتْ صَلَاةُ الْعَصْرِ وَالْتَمَسَ النَّاسُ الْوَضُوءَ فَلَمْ يَجِدُوهُ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَضُوءٍ فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ فِي ذَلِكَ الْإِنَاءِ وَأَمَرَ النَّاسَ أَنْ يَتَوَضَّئُوا مِنْهُ قَالَ فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ مِنْ تَحْتِ أَصَابِعِهِ فَتَوَضَّأَ النَّاسُ حَتَّى تَوَضَّئُوا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ
Ishaq bin Musa Al Anshari menceritakan kepada kami, Ma'an menceritakan kepada kami, Malik bin Anas menceritakan kepada kami, dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik, ia berkata,
"Aku melihat Rasulullah ketika waktu shalat Ashar telah tiba, sementara orang-orang mencari air wudhu (namun) mereka tidak menemukannya. Rasulullah kemudian diberi air wudhu, lalu beliau meletakkan tangannya di tempat itu.
Beliau kemudian memerintahkan —orang-orang— untuk berwudhu dari tempat tersebut. Aku melihat air terpancar dari bawah jari-jemarinya. Orang-orang kemudian berwudhu. hingga orang yang terakhir di antara mereka pun dapat berwudhu." Shahih: Muttafaq alaih.
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Imran bin Hushain Ibnu Mas'ud, Jabir, Ziyad bin Hanis Ash-Shuda. Abu Isa berkata. "Hadits Anas adalah hadits hasan shahih"
حَدَّثَنَا الْأَنْصَارِيُّ إِسْحَقُ بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي الزُّهْرِيُّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ أَوَّلُ مَا ابْتُدِيَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ النُّبُوَّةِ حِينَ أَرَادَ اللَّهُ كَرَامَتَهُ وَرَحْمَةَ الْعِبَادِ بِهِ أَنْ لَا يَرَى شَيْئًا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ فَمَكَثَ عَلَى ذَلِكَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَمْكُثَ وَحُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلْوَةُ فَلَمْ يَكُنْ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَخْلُوَ
Al Anshari Ishaq bin Musa menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq mengabarkan kepada kami, Az-Zuhri menceritakan kepada kami, dari Urwah, dari Aisyah, ia berkata.
"—Hal— pertama yang dengannya status kenabian Rasulullah SAW dimulai ketika Allah ingin memuliakannya dan merahmati hamba-hamba-Nya melalui dirinya adalah beliau tidak dapat melihat apapun dalam mimpi,
kecuali sesuatu itu nyata seperti cahaya pagi. Beliau kemudian diam dalam keadaan demikian, sesuai dengan kehendak Allah agar beliau diam. Khalwat kemudian dicintakan kepada beliau, sehingga tidak ada sesuatu pun yang lebih beliau cintai daripada khalwat."
Hasan shahih: Sunan Baihaqi seperti redaksi hadits di atas, bahkan lebih sempurna. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ إِنَّكُمْ تَعُدُّونَ الْآيَاتِ عَذَابًا وَإِنَّا كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرَكَةً لَقَدْ كُنَّا نَأْكُلُ الطَّعَامَ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَسْمَعُ تَسْبِيحَ الطَّعَامِ قَالَ وَأُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِنَاءٍ فَوَضَعَ يَدَهُ فِيهِ فَجَعَلَ الْمَاءُ يَنْبُعُ مِنْ بَيْنِ أَصَابِعِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيَّ عَلَى الْوَضُوءِ الْمُبَارَكِ وَالْبَرَكَةُ مِنْ السَّمَاءِ حَتَّى تَوَضَّأْنَا كُلُّنَا
Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, ia berkata: Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, Isra'il menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Abdullah, ia berkata,
"Sesungguhnya kalian menganggap tanda-tanda (kenabian) sebagai siksaan, sementara kami menganggapnya pada masa Rasulullah sebagai suatu keberkahan. Kami pernah menyantap makanan bersama nabi dalam keadaan mendengar suara tasbih dari makanan tersebut.
Nabi (Juga) pernah diberikan sebuah wadah, kemudian beliau meletakan tangannya di dalam wadah tersebut, lalu air terpancar di antara jari-jemarinya. Nabi kemudian bersabda, 'Marilah kita menuju air wudhu yang berkah, juga keberkahan dari langit (itu).'
Akhirnya setiap orang dari kami dapat berwudhu." Shahih: Al Bukhari. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih."