Sifat-sifat Utama Umar bin Khathtbab —Radliyallahu Anhu—.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِي جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ
Muhammad bin Basyar dan Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Amir Al Aqadi menceritakan kepada kami, Kharijah bin Abdullah Al Anshari menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, muliakanlah Islam dengan (orang) yang paling Engkau cintai dari kelua lelaki ini: Abu Jahal atau Umar bin Khathab.
" Ibnu Umar berkata, "Orang yang paling Allah cintai dari kedua lelaki itu adalah Umar." Shahih: Al Misykah (6036-tahqiq kedua). Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari hadits Ibnu Umar."
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ حَدَّثَنَا خَارِجَةُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَعَلَ الْحَقَّ عَلَى لِسَانِ عُمَرَ وَقَلْبِهِ و قَالَ ابْنُ عُمَرَ مَا نَزَلَ بِالنَّاسِ أَمْرٌ قَطُّ فَقَالُوا فِيهِ وَقَالَ فِيهِ عُمَرُ أَوْ قَالَ ابْنُ الْخَطَّابِ فِيهِ شَكَّ خَارِجَةُ إِلَّا نَزَلَ فِيهِ الْقُرْآنُ عَلَى نَحْوِ مَا
Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Abu Amir Al Aqadi menceritakan kepada kami, Kharijah bin Abdullah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah telah menjadikan kebenaran atas lidah dan hati Umar." Ibnu Umar berkata, "Tidaklah terjadi suatu perkara pada orang-orang —sama sekali—, kemudian para sahabat mempunyai pendapat dalam perkara tersebut,
sementara Umar pun mempunyai pendapat dalam perkara tersebut —atau sementara Ibnu Khaththab pun mempunyai pendapat dalam masalah tersebut (di sini Kharijah sebagai perawi ragu-ragu)—
kecuali Al Qur'an akan menghukumi perkara tersebut layaknya pendapat yang dikatakan oleh Umar." Shahih: Ibnu Majah (108).
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Fadhl bin Abbas, Abu Dzarr, dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini." Kharijah bin Abdullah Al Anshari adalah Ibnu Sulaiman bin Zaid bin Tsabit. Ia adalah orang yang tsiqah.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دَاوُدَ عَنْ حَمَّادِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ مَا أَظُنُّ رَجُلًا يَنْتَقِصُ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ يُحِبُّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Abdullah bin Daud menceritakan kepada kami dari Hammad bin Zaid, dari Ayyub, dari Muhammad bin Sirin, ia berkata,
"Aku menduga orang yang mencela Abu Bakar dan Umar adalah orang yang tidak mencintai Nabi SAW." Sanad-nya shahih maqthu' Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib."
حَدَّثَنَا سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْمُقْرِئُ عَنْ حَيْوَةَ بْنِ شُرَيْحٍ عَنْ بَكْرِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ مِشْرَحِ بْنِ هَاعَانَ عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ بَعْدِي نَبِيٌّ لَكَانَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ
Salamah bin Syabib menceritakan kepada kami, Al Muqri menceritakan kepada kami, dari Haywah bin Syuraih, dari Abu Bakar bin Amru, dari Misyrah bin Ha'an, dari Uqbah bin Amir, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Seandainya ada nabi setelahku, niscaya ia adalah Umar bin Khaththab. " Hasan: Ash-Shahihah (327). Abu Isa berkata, "'Hadits ini adalah hadits hasan gharib. Kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari hadits Misyrah bin Ahan."
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ كَأَنِّي أُتِيتُ بِقَدَحٍ مِنْ لَبَنٍ فَشَرِبْتُ مِنْهُ فَأَعْطَيْتُ فَضْلِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالُوا فَمَا أَوَّلْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْعِلْمَ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Laits menceritakan kepada kami dari Uqail, dari Zuhri, dari Hamzah bin Abdullah bin Umar, dari Ibnu Umar —radhiyallahu anhuma—, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Aku bermimpi seolah aku diberikan gelas yang berisi susu, kemudian aku meminumnya, dan aku memberikan sisaku kepada Umar bin Khaththab.
" Para sahabat bertanya, "Maka apa yang engkau tafsirkan, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Ilmu." Shahih: Muttafaq alaih. Lihat (2284). Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib."
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا أَنَا بِقَصْرٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِشَابٍّ مِنْ قُرَيْشٍ فَظَنَنْتُ أَنِّي أَنَا هُوَ فَقُلْتُ وَمَنْ هُوَ فَقَالُوا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ja'far menceritakan kepada kami dari Humaid, dari Anas, bahwa Nabi SAW bersabda, "Aku masuk surga, lalu tiba-tiba aku menemukan istana yang terbuat dari emas. Aku berkata,
'Milik siapa istana ini?' Para penguhi surga menjawab, 'Milik seorang pemuda Quraisy.' Aku kemudian menduga bahwa akulah orang itu. Aku bertanya, 'Siapa orang itu?'
Mereka menjawab, 'Umar bin Khaththab'. " Shahih: Ash-Shahihah (1405 dan 1423); Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih."
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ أَبُو عَمَّارٍ الْمَرْوَزِيُّ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي بُرَيْدَةَ قَالَ أَصْبَحَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا بِلَالًا فَقَالَ يَا بِلَالُ بِمَ سَبَقْتَنِي إِلَى الْجَنَّةِ مَا دَخَلْتُ الْجَنَّةَ قَطُّ إِلَّا سَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِي دَخَلْتُ الْبَارِحَةَ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ خَشْخَشَتَكَ أَمَامِي فَأَتَيْتُ عَلَى قَصْرٍ مُرَبَّعٍ مُشْرِفٍ مِنْ ذَهَبٍ فَقُلْتُ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ فَقَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ الْعَرَبِ فَقُلْتُ أَنَا عَرَبِيٌّ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ قُلْتُ أَنَا قُرَشِيٌّ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِرَجُلٍ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ قُلْتُ أَنَا مُحَمَّدٌ لِمَنْ هَذَا الْقَصْرُ قَالُوا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ بِلَالٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَذَّنْتُ قَطُّ إِلَّا صَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ وَمَا أَصَابَنِي حَدَثٌ قَطُّ إِلَّا تَوَضَّأْتُ عِنْدَهَا وَرَأَيْتُ أَنَّ لِلَّهِ عَلَيَّ رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهِمَا
Al Husain bin Huraits Abu Ammar Al Maruzi menceritakan kepada kami, Ali bin Al Husain bin Waqid menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdullah bin Buraidah menceritakan kepadaku, ia berkata: Abu Buraidah menceritakan kepadaku, ia berkata:
Pagi-pagi Rasulullah SAW memanggil Bilal, kemudian bersabda, "Wahai Bilal, dengan apa engkau mendahuluiku ke surga? Tidaklah aku masuk surga —sama sekali— kecuali aku mendengar suara terompahmu di hadapanku.
Semalam aku masuk surga kemudian aku mendengar suara terompahmu di hadapanku. Aku kemudian mendatangi istana segi empat nan tinggi yang terbuat dari emas. Aku bertanya, 'Milik siapakah istana ini?'
Para penghuni surga menjawab, 'Milik seorang lelaki Arab.' Aku berkata, Aku adalah orang Arab. Milik siapakah istana ini?' Mereka menjawab, 'Milik seorang lelaki Quraisy. ' Aku berkata, Aku adalah orang Quraisy.
Milik siapakah istana im°' Mereka menjawab, 'Milik seorang lelaki umat Muhammad. ' Aku berkata, 'Aku adalah Muhammad. Milik siapakah istana im°' Mereka menjawab, 'Milik Umar bin Khaththab.'
Bilal kemudian berkata, 'Ya Rasulullah, tidaklah aku adzan —sama sekali— kecuali aku shalat dua rakaat, dan tidaklah aku tertimpa suatu kejadian —sama sekali— kecuali aku berwudhu karenanya.
Aku berpendapat bahwa aku wajib (shalat) dua rakaat karena Allah.' Rasulullah kemudian bersabda, 'Dengan kedua rakaat (itulah) engkau mendahuluiku ke surga'. " Shahih: At-Taliq Ar-Raghib (1/99).
Dalam bab ini ada riwayat lain dari Jabir, Mu'adz, Anas, dan Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Aku melihat di surga ada sebuah istana yang terbuat dari emas. Aku berkata, "Milik siapa (istana) inil Dijawab,
"Milik Umar bin Khaththab." Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib." Pengertian hadits "Sesungguhnya aku masuk surga semalam " adalah, "Aku melihat dalam tidur(ku), seolah aku masuk ke dalam surga."
Demikianlah yang diriwayatkan dalam sejumlah hadits. Diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas berkata, "Penglihatan para nabi (melalui mimpi) adalah wahyu."
حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَال سَمِعْتُ بُرَيْدَةَ يَقُولُ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَعْضِ مَغَازِيهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ جَاءَتْ جَارِيَةٌ سَوْدَاءُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي كُنْتُ نَذَرْتُ إِنْ رَدَّكَ اللَّهُ سَالِمًا أَنْ أَضْرِبَ بَيْنَ يَدَيْكَ بِالدُّفِّ وَأَتَغَنَّى فَقَالَ لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كُنْتِ نَذَرْتِ فَاضْرِبِي وَإِلَّا فَلَا فَجَعَلَتْ تَضْرِبُ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَهِيَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عَلِيٌّ وَهِيَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ وَهِيَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عُمَرُ فَأَلْقَتْ الدُّفَّ تَحْتَ اسْتِهَا ثُمَّ قَعَدَتْ عَلَيْهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّيْطَانَ لَيَخَافُ مِنْكَ يَا عُمَرُ إِنِّي كُنْتُ جَالِسًا وَهِيَ تَضْرِبُ فَدَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَهِيَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عَلِيٌّ وَهِيَ تَضْرِبُ ثُمَّ دَخَلَ عُثْمَانُ وَهِيَ تَضْرِبُ فَلَمَّا دَخَلْتَ أَنْتَ يَا عُمَرُ أَلْقَتْ الدُّفَّ
Al Husain bin Huraits menceritakan kepada kami, Ali bin Al Husain bin Waqid menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Abdullah bin Buraidah menceritakan kepadaku, ia berkata:
Aku mendengar Buraidah berkata: Rassulullah berangkat pada sebagian peperangannya. Ketika beliau kembali, seorang budak perempuan berkulit hitam datang dan berkata,
"Ya Rasulullah, sesungguhnya aku bernazar jika Allah mengembalikanmu dalam keadaan selamat, maka aku akan menabuh rebana di hadapanmu dan aku (Juga) akan bernyanyi."
Rasulullah bersabda kepada budak perempuan itu, "Jika engkau telah bernadzar, maka tabuhlah. (Tapi) jika tidak, janganlah —engkau menabuhnya—. " Budak perempuan itu kemudian menabuh —rebananya—.
Utsman kemudian datang, sementara budak perempuan itu —terus— menabuh. Umar kemudian datang dan budak perempuan itu melemparkan rebana ke bawah pantatnya, kemudian ia duduk di atasnya.
Rasulullah SAW bersabda. 'Sesungguhnya setan benar-benar (merasa) takut kepadamu, wahai Umar. Sesungguhnya aku sedang duduk, sementara ia —terus— menabuh —rebana—.
Lalu Abu Bakar masuk, sementara ia —terus— menabuh —rebana—. Lalu Ali masuk, sementara ia —terus— menabuh —rebana—. Lalu Utsman masuk, sementara ia —terus— menabuh —rebana—-.
Ketika engkau masuk wahai Umar, ia melemparkan rebana." Shahih: Naqd Al Katani (47-48) dan Ash-Shahihah (2261).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari hadits Buraidah." Dalam bab ini ada riwayat lain dari Umar. Sa'ad bin Waqqash, dan Aisyah.
حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ صَبَّاحٍ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ حُبَابٍ عَنْ خَارِجَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ رُومَانَ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا فَسَمِعْنَا لَغَطًا وَصَوْتَ صِبْيَانٍ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا حَبَشِيَّةٌ تَزْفِنُ وَالصِّبْيَانُ حَوْلَهَا فَقَالَ يَا عَائِشَةُ تَعَالَيْ فَانْظُرِي فَجِئْتُ فَوَضَعْتُ لَحْيَيَّ عَلَى مَنْكِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهَا مَا بَيْنَ الْمَنْكِبِ إِلَى رَأْسِهِ فَقَالَ لِي أَمَا شَبِعْتِ أَمَا شَبِعْتِ قَالَتْ فَجَعَلْتُ أَقُولُ لَا لِأَنْظُرَ مَنْزِلَتِي عِنْدَهُ إِذْ طَلَعَ عُمَرُ قَالَتْ فَارْفَضَّ النَّاسُ عَنْهَا قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَنْظُرُ إِلَى شَيَاطِينِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ قَدْ فَرُّوا مِنْ عُمَرَ قَالَتْ فَرَجَعْتُ
Al Hasan bin Ash-Shabbah Al Bazzar menceritakan kepada kami, Zaid bin Hubab menceritakan kepada kami, dari Kharijah bin Abdullah bin Sulaiman bin Zaid bin Tsabit, Yazid bin Ruman mengabarkan kepada kami, dari Urwah,
dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW sedang duduk, kemudian kami mendengar suara gaduh dan suara anak kecil. Rasulullah SAW kemudian berdiri, dan ternyata seorang perempuan Habasyi sedang menari-nari, sementara anak-anak kecil berada di sekitarnya.
Rasulullah lalu bersabda, "Wahai Aisyah, kemarilah, lihatlah!" Aku kemudian datang, dan aku meletakkan daguku di bahu Rasulullah. Aku kemudian melihat kepadanya di antara bahu sampai kepala beliau.
Beliau kemudian bersabda kepadaku, "Tidakkah engkau merasa puas? Tidakkah engkau merasa puas? Aku menjawab, "Tidak." Aku melihat kedudukanku di sisi beliau.
Tiba-tiba Umar muncul, kemudian orang-orang bubar dari wanita itu. Rasulullah kemudian bersabda, "Sesungguhnya aku melihat setan yang berupa manusia dan jin telah melarikan diri dari Umar Aku kemudian kembali." Shahih: Al Misykah (6039).
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib dari jalur ini."
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ عَجْلَانَ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَ يَكُونُ فِي الْأُمَمِ مُحَدَّثُونَ فَإِنْ يَكُ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَعُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Laits menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ajlan, dari Sa'ad bin Ibrahim, dari Abu Salamah, dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya pada umat terdahulu ada orang-orang yang diajak bicara —oleh para malaikat selain dari para nabi—. Maka jika ada seseorang dari umatku —yang diajak bicara oleh para melaikat—, —ia adalah— Umar bin Khaththab." Hadits ini adalah hadits hasan shahih: Muttafaq alaih.
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits shahih" Abu Isa juga berkata, "Sebagian sahabat Sufyan menceritakan kepada kami, mereka berkata, 'Sufyan bin Uyaynah berkata, 'Muhadatshun adalah mufahamun (orang-orang yang diberikan pemahaman oleh para malaikat)'."
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ يَرْعَى غَنَمًا لَهُ إِذْ جَاءَ ذِئْبٌ فَأَخَذَ شَاةً فَجَاءَ صَاحِبُهَا فَانْتَزَعَهَا مِنْهُ فَقَالَ الذِّئْبُ كَيْفَ تَصْنَعُ بِهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَا رَاعِيَ لَهَا غَيْرِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَآمَنْتُ بِذَلِكَ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ وَمَا هُمَا فِي الْقَوْمِ يَوْمَئِذٍ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud Ath-Thayalisi menceritakan kepada kami. dari Syu'bah, dari Sa'ad bin Ibrahim, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda:
Ketika seorang lelaki sedang mengembalakan kambing miliknya, tiba-tiba datang seekor serigala, kemudian memangsa kambing. Pemilik kambing itu kemudian datang dan merebut dari serigala.
Serigala itu berkata, "Bagaimana mungkin engkau berbuat (itu) kepadanya pada hari binatang buas (hari kiamat), yaitu hari dimana tidak ada yang akan mengembalakannya selain aku?" Rasulullah SAW bersabda,
"Maka aku, Abu Bakar, dan Umar percaya akan hal itu. " Abu Salamah berkata, "Mereka berdua [Abu Bakar dan Umar] tidak termasuk dalam kelompok orang-orang tersebut pada hari (kejadian) itu." Shahih: Muttafaq alaih. Redaksi di atas adalah redaksi hadits yang paling sempurna (3677).
Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Sa'ad bin Ibrahim... seperti hadits di atas. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih."