Sifat-sifat Utama Thalhah bin Ubaidillah —Radhiyallahu Anhum—

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ عَنْ يَحْيَى بْنِ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ الزُّبَيْرِ قَالَ كَانَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ أُحُدٍ دِرْعَانِ فَنَهَضَ إِلَى صَخْرَةٍ فَلَمْ يَسْتَطِعْ فَأَقْعَدَ تَحْتَهُ طَلْحَةَ فَصَعِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى اسْتَوَى عَلَى الصَّخْرَةِ فَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَوْجَبَ طَلْحَةُ

Abu Sa'id Al Asyajj menceritakan kepada kami, Yunus bin Bakir menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ishaq, dari Yahya bin Abbad bin Abdullah bin Az-Zubair, dari ayahnya, dari kakeknya yaitu Abdullah bin Az-Zubair, dari Zubair, ia berkata:

Nabi SAW pernah memakai dua baju besi pada saat perang Uhud. Beliau kemudian berdiri (untuk naik) ke atas batu, namun beliau tidak sanggup. Beliau kemudian mendudukan Thalhah di bawahnya, kemudian beliau naik ke atas batu,

hingga (akhirnya) beliau bisa berdiri tegak di atas batu tersebut. Aku kemudian mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Thalhah wajib (masuk surga). " Shahih: Lihat hadits sebelumnya (1692). Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib."

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ مُوسَى الطُّلَحِيُّ مِنْ وَلَدِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ الصَّلْتِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ قَالَ قَالَ جَابِرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى شَهِيدٍ يَمْشِي عَلَى وَجْهِ الْأَرْضِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Shalih bin Musa Ath-Thulahi —dari keturunan Thalhah bin Ubaidillah— menceritakan kepada kami, dari Ash-Shalt bin Dinar, dari Abu Nadhrah, ia berkata: Jabir bin Abdullah berkata,

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang ingin melihat orang mati syahid berjalan di muka bumi, hendaklah ia melihat Thalhah bin Ubaidullah'. " Shahih: Ibnu Majah (125).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits gharib. Kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ash-Shalt." Ada sebagian ahlul ilmi yang mempersoalkan Shult bin Dinar dan Shalih bn Musa, dari sisi hapalannya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْقُدُّوسِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَطَّارُ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ عَنْ عَمِّهِ مُوسَى بْنِ طَلْحَةَ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ أَلَا أُبَشِّرُكَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ طَلْحَةُ مِمَّنْ قَضَى نَحْبَهُ

Abdul Qudus bin Muhammad Al Athar Al Bashri menceritakan kepada kami, Amr bin Ashim menceritakan kepada kami, dari Ishaq bin Yahya bin Thalhah, dari pamannya yaitu Musa bin Thalhah, ia berkata: Aku menemui Mu'awiyah, kemudia ia berkata,

"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Thalhah adalah termasuk orangyang Allah tentukan kematiannya [mati syahid]. " Hasan: Lihat hadits sebelumnya (3202).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits gharib. Kami tidak mengetahui hadits ini bersumber dari hadits Mu'awiyah, kecuali dari jalur ini."

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا طَلْحَةُ بْنُ يَحْيَى عَنْ مُوسَى وَعِيسَى ابْنَيْ طَلْحَةَ عَنْ أَبِيهِمَا طَلْحَةَ أَنَّ أَصْحَابَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا لِأَعْرَابِيٍّ جَاهِلٍ سَلْهُ عَمَّنْ قَضَى نَحْبَهُ مَنْ هُوَ وَكَانُوا لَا يَجْتَرِئُونَ هُمْ عَلَى مَسْأَلَتِهِ يُوَقِّرُونَهُ وَيَهَابُونَهُ فَسَأَلَهُ الْأَعْرَابِيُّ فَأَعْرَضَ عَنْهُ ثُمَّ سَأَلَهُ فَأَعْرَضَ عَنْهُ ثُمَّ إِنِّي اطَّلَعْتُ مِنْ بَابِ الْمَسْجِدِ وَعَلَيَّ ثِيَابٌ خُضْرٌ فَلَمَّا رَآنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَيْنَ السَّائِلُ عَمَّنْ قَضَى نَحْبَهُ قَالَ الْأَعْرَابِيُّ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ هَذَا مِمَّنْ قَضَى نَحْبَهُ

Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Muhammad bin Al Ala' menceritakan kepada kami, Yunus bin Bukair menceritakan kepada kami, Thalhah bin Yahya menceritakan kepada kami, dari Musa dan Isa putera Thalhal, dari ayah keduanya yaitu Thalhah,

bahwa para sahabat Rasulullah berkata kepada seorang lelaki Arab yang bodoh, "Tanyakanlah kepada Rasulullah tentang orang-orang yang telah (Allah) tentukan kematiannya.

Siapakah ia?" Mereka tidak berani menanyakan itu kepada beliau karena merasa takut. Lelaki Arab itu kemudian menanyakan kepada Rasulullah. Rasulullah kemudian berpaling darinya.

Ia kemudian menyatakannya lagi kepada Rasulullah. Namun beliau berpaling darinya. Aku kemudian muncul dari pintu masjid, dan aku mengenakan pakaian hijau. Ketika Rasulullah SAW melihatku, beliau bersabda,

"Dimanakah orang yang bertanya tentang orang-orang yang telah (Allah) tentukan kematiannya?" Lelaki Arab itu berkata, "Aku ya Rasulullah." Beliau bersabda, "Orang ini (Thalhal) termasuk orang yang telah (Allah) tentukan kematiannya. " Hasan shahih: Lihat hadits sebelumnya (3203).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib. Kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Abu Kuraib dari Yunus bin Bukair." Hadits ini juga diriwayatkan oleh para senior ahli hadits dari Abu Kuraib.

Aku (Abu Isa) mendengar Muhammad bin Isma'il menceritakan (hadits) ini dari Abu Kuraib, dan ia mencantumkannya dalam kitab Al Fawa'id.