Cara Bangkit dari Sujud
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا هُشَيْمٌ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ اللَّيْثِيِّ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي فَكَانَ إِذَا كَانَ فِي وِتْرٍ مِنْ صَلَاتِهِ لَمْ يَنْهَضْ حَتَّى يَسْتَوِيَ جَالِسًا
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Husyaim memberitahukan kepada kami dari Khalid Al Hadzdza', dari Abu Qilabah, dari Malik bin Al Huwairits Al-Laitsi: Ia melihat Rasulullah SAW sedang mengerjakan shalat.
Apabila beliau berada dalam (rakaat) ganjil, maka beliau tidak bangkit (berdiri) sehingga duduk dulu dengan sempurna. Shahih: Irwa Al Ghalil (2/82-83) dan Sifat Shalat Nabi SAW (136) dan Shahih Bukhari
Abu Isa berkata, "Hadits Malik Al Huwairits adalah hadits hasan shahih." Sebagian ulama mengamalkan hadits ini. Ishak serta sahabat kami juga berpendapat seperti itu. Malik dijuluki Abu Sulaiman.