Keutamaan Fatimah binti Muhammad SAW

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ إِنَّ بَنِي هِشَامِ بْنِ الْمُغِيرَةِ اسْتَأْذَنُونِي فِي أَنْ يُنْكِحُوا ابْنَتَهُمْ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ فَلَا آذَنُ ثُمَّ لَا آذَنُ ثُمَّ لَا آذَنُ إِلَّا أَنْ يُرِيدَ ابْنُ أَبِي طَالِبٍ أَنْ يُطَلِّقَ ابْنَتِي وَيَنْكِحَ ابْنَتَهُمْ فَإِنَّهَا بَضْعَةٌ مِنِّي يَرِيبُنِي مَا رَابَهَا وَيُؤْذِينِي مَا آذَاهَا

Qutaibah menceritakan kepada kami, Laits menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Al Miswar bin Makhramah, ia berkata, "Aku mendengar Nabi SAW bersabda saat beliau berada di atas mimbar,

'Sesungguhnya Bani Hasyim bin Al Mughirah meminta izin kepadaku untuk menikahkan puteri mereka kepada Ali bin Abu Thalib, lalu aku tidak mengizinkan, kemudian aku tetap tidak mengizinkan, dan aku tidak akan mengizinkan,

kecuali bila (Ali) bin Abu Thalib bersedia menceraikan puteriku dan menikahi puteri mereka. Sesungguhnya ia (Fatimah) adalah bagian dari diriku, akan menyusahkanku apa yang menyusahkannya, dan akan menyakitiku apa yang menyakitinya'. " Shahih: Ibnu Majah (1998); Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Amru bin Dinar dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al Miswar bin Makhramah, seperti hadits Laits ini.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَلِيًّا ذَكَرَ بِنْتَ أَبِي جَهْلٍ فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّمَا فَاطِمَةُ بَضْعَةٌ مِنِّي يُؤْذِينِي مَا آذَاهَا وَيُنْصِبُنِي مَا أَنْصَبَهَا

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ulayyah menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Ibnu Abi Mulaikah, dari Abdullah bin Az-Zubair, bahwa Ali menyebut puteri Abu Jahl.

Hal itu kemudian sampai kepada Nabi SAW, maka nabi (pun) bersabda, "Sesungguhnya Fatimah adalah bagian dari diriku, akan menyakitiku apa yang menyakitinya, dan akan menyusahkanku apa yang menyusahkannya." Shahih: Al Irwa' (8/294).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." Demikianlah yang dikatakan oleh Ayyub dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Ibnu Az-Zubair. Lebih dari satu orang (perawi) berkata, "Dari Ibnu Abu Mulaikah, dari Al Miswar bin Makhramah." Ada kemungkinan Ibnu Abi Mulaikah meriwayatkan dari keduanya.

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ زُبَيْدٍ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَلَّلَ عَلَى الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ وَعَلِيٍّ وَفَاطِمَةَ كِسَاءً ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ هَؤُلَاءِ أَهْلُ بَيْتِي وَخَاصَّتِي أَذْهِبْ عَنْهُمْ الرِّجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيرًا فَقَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأَنَا مَعَهُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِنَّكِ إِلَى خَيْرٍ

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Ahmad Az-Zubairi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, dari Zubaid, dari Syahr bin Hawsyab, dari Ummu Salamah, bahwa Nabi SAW menutupi hasan, Husain,

Ali dan Fatimah dengan pakaian. Beliau kemudian bersabda, "Ya Allah, mereka adalah keluargaku dan (orang) yang dekat denganku. Hilangkanlah kotoran dari mereka, dan sucikanlah mereka dengan sesuci-sucinya. "

Ummu Salamah berkata. '—Apakah— Aku bersama mereka ya Rasulullah" Beliau menjawab, "Sesungguhnya engkau pada kebaikan." Hadits ini adalah hadits yang shahih karena hadits sebelumnya. Lihat hadits no. 3205.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih" Hadits ini adalah hadits terbaik yang diriwayatkan dalam pembahasan ini. Dalam bab ini ada riwayat lain dari Umar bin Abu Salamah, Anas bin Malik, Abu Al Hamra, Ma'qil bin Yasar, dan Aisyah.

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ عَنْ مَيْسَرَةَ بْنِ حَبِيبٍ عَنْ الْمِنْهَالِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ قَالَتْ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَشْبَهَ سَمْتًا وَدَلًّا وَهَدْيًا بِرَسُولِ اللَّهِ فِي قِيَامِهَا وَقُعُودِهَا مِنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ وَكَانَتْ إِذَا دَخَلَتْ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ إِلَيْهَا فَقَبَّلَهَا وَأَجْلَسَهَا فِي مَجْلِسِهِ وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهَا قَامَتْ مِنْ مَجْلِسِهَا فَقَبَّلَتْهُ وَأَجْلَسَتْهُ فِي مَجْلِسِهَا فَلَمَّا مَرِضَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَتْ فَاطِمَةُ فَأَكَبَّتْ عَلَيْهِ فَقَبَّلَتْهُ ثُمَّ رَفَعَتْ رَأْسَهَا فَبَكَتْ ثُمَّ أَكَبَّتْ عَلَيْهِ ثُمَّ رَفَعَتْ رَأْسَهَا فَضَحِكَتْ فَقُلْتُ إِنْ كُنْتُ لَأَظُنُّ أَنَّ هَذِهِ مِنْ أَعْقَلِ نِسَائِنَا فَإِذَا هِيَ مِنْ النِّسَاءِ فَلَمَّا تُوُفِّيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ لَهَا أَرَأَيْتِ حِينَ أَكْبَبْتِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَفَعْتِ رَأْسَكِ فَبَكَيْتِ ثُمَّ أَكْبَبْتِ عَلَيْهِ فَرَفَعْتِ رَأْسَكِ فَضَحِكْتِ مَا حَمَلَكِ عَلَى ذَلِكَ قَالَتْ إِنِّي إِذًا لَبَذِرَةٌ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ مَيِّتٌ مِنْ وَجَعِهِ هَذَا فَبَكَيْتُ ثُمَّ أَخْبَرَنِي أَنِّي أَسْرَعُ أَهْلِهِ لُحُوقًا بِهِ فَذَاكَ حِينَ ضَحِكْتُ

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Utsman bin Umar menceritakan kepada kami, Isra'ii mengabarkan kepada kami dan Maisarah bin Habib, dari Al Minhal bin Amru, dari Aisyah binti Thalhah. dari Aisyah —Ummul Mukminin—, ia berkata,

"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih mirip dengan Rasulullah pada ciri-ciri tingkah laku dan petunjuk(nya), yaitu mengenai cara berdiri dan duduknya daripada Fatimah binti Rasulullah." Aisyah berkata,

"Apabila ia [Fatimah] menemui Nabi SAW, maka beliau berdiri kemudian mengecupnnya dan mendudukannya di tempat duduknya. Apabila Nabi SAW menemuinya, maka ia (pun) berdiri dari tempat duduknya kemudian mengecupnya dan mendudukannya di tempat duduknya.

Ketika Nabi SAW sakit, Fatimah menemuinya kemudian ia menundukkan wajah kepadanya kemudian mengecupnya. Ia kemudian mendongakkan kepalanya dan menangis. Ia kemudian menundukkan, mendongakkan kepalanya, dan tertawa.

Aku berkata, 'Aku benar-benar menduga bahwa (Fatimah) ini adalah sosok yang paling cerdas di antara wanita-wanita kami. Ternyata, ia adalah bagian dari para wanita. Ketika Nabi SAW wafat, aku pernah bertanya kepadanya,

'Bagaimana pendapatmu ketika engkau menundukkan wajah kepada nabi, kemudian engkau mendongakkan kepala, kemudian engkau menangis, kemudian engkau menundukkan (lagi) kepadanya, kemudian engkau mendongakan kepala, kemudian engkau tertawa.

Apa yang mendorongmu untuk (melakukan) itu?' Fatimah menjawab, 'Sesungguhnya aku —ketika itu— adalah telinga bagi orang yang membuka rahasia. Beliau mengabarkan kepadaku bahwa beliau akan meninggal karena penyakitnya ini.

(Oleh karena itulah) aku kemudian menangis. Beliau kemudian mengabarkan kepadaku bahwa akulah keluarganya yang paling cepat menyusulnya. Ketika itulah aku tertawa'." Shahih: Naqd Al Kattani (44-45); Muttafaq alaih tentang masalah tangisan dan tawa Fathimah -'alaiha salam.

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini." Hadits ini juga diriwayatkan dan jalur yang lain, dan Aisyah.

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ خَالِدٍ ابْنُ عَثْمَةَ قَالَ حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ يَعْقُوبَ الزَّمْعِيُّ عَنْ هَاشِمِ بْنِ هَاشِمٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ وَهْبٍ أَخْبَرَهُ أَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعَا فَاطِمَةَ يَوْمَ الْفَتْحِ فَنَاجَاهَا فَبَكَتْ ثُمَّ حَدَّثَهَا فَضَحِكَتْ قَالَتْ فَلَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَنْ بُكَائِهَا وَضَحِكِهَا قَالَتْ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَمُوتُ فَبَكَيْتُ ثُمَّ أَخْبَرَنِي أَنِّي سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِلَّا مَرْيَمَ ابْنَةَ عِمْرَانَ فَضَحِكْتُ

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami, Muhammad bin Khalid bin Atsmah menceritakan kepada kami, ia berkata: Musa bin Ya'qub Az-Zam'i menceritakan kepadaku

dari Hasyim bin Hasyim tentang Abdullah bin Wahb yang mengabarkan kepadanya akan keberadaan Ummu Salamah yang mengabarkan kepada Abdullah bin Wahb,

bahwa Rasulullah SAW memanggil Fatimah pada hari penaklukan kota Makkah, kemudian beliau membisikinya dan ia pun menangis. Beliau kemudian berbicara kepadanya dan ia pun tertawa.

Ummu Salamah berkata, "Ketika Rasulullah telah wafat, aku bertanya kepada Fatimah tentang tangisan dan tawanya?" Ia menjawab, "Rasulullah mengabarkan kepadaku bahwa beliau akan meningga dunia, sehingga aku pun menangis.

Beliau kemudian mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah pemimpin kaum wanita penghuni surga, kecuali untuk Maryam bin Imran, sehingga aku pun tertawa."

Shahih: Al Misykah (6184) dan Ash-Shahihah (2/439). Hadits ini akan dijelaskan pada hadits no. 3894. Abu Isa berkata, "hadits ini adalah hadits hasan gharib dari jalur ini."