Shalat di Atas Permadani
حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ الضُّبَعِيِّ قَال سَمِعْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَالِطُنَا حَتَّى إِنْ كَانَ يَقُولُ لِأَخٍ لِي صَغِيرٍ يَا أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ قَالَ وَنُضِحَ بِسَاطٌ لَنَا فَصَلَّى عَلَيْهِ
Hannad menceritakan kepada kami, Waki' memberitahukan kepada kami dari Syu'bah, dari Abu Tayyah Adh-Dhubai, ia berkata, "Aku mendengar Anas bin Malik berkata,
'Rasulullah SAW selalu bergaul dengan kami sehingga beliau bersabda kepada adikku, "Hai Abu Umair, apa yang dilakukan oleh burung Nughair (seperti burung pipit yang merah paruhnya)? "'
Anas bin Malik berkata, "Dan permadani kami dibentangkan lalu beliau shalat di atasnya. " Shahih: Ibnu Majah (3720-3740) dan Muttafaq 'alaih
Ia berkata, "Dalam bab ini terdapat hadits dari Ibnu Abbas." Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." Hadits ini diamalkan oleh kebanyakan ulama dari kalangan sahabat Rasululllah SAW dan orang-orang sesudah mereka.
Mereka berpendapat tidak ada halangan untuk melakukan shalat di atas permadani. Pendapat ini diikuti oleh Ahmad dan Ishaq. Nama Abu Tayyah adalah Yazid bin Humaid.