Meninggalkan Qunut

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي يَا أَبَةِ إِنَّكَ قَدْ صَلَّيْتَ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ هَا هُنَا بِالْكُوفَةِ نَحْوًا مِنْ خَمْسِ سِنِينَ أَكَانُوا يَقْنُتُونَ قَالَ أَيْ بُنَيَّ مُحْدَثٌ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun memberitahukan kepada kami dari Abu Malik Al Asyja'i, ia berkata, "Aku berkata kepada ayahku, 'Hai ayahku! Sesungguhnya engkau pernah shalat di belakang Rasulullah SAW,

Abu Bakar, Umar, Utsman, serta Ali bin Thalib di sini dari Kufah sekitar lima tahun. Apakah mereka dulu membaca doa qunut?' Dia menjawab, 'Hai anakku, doa qunut adalah sesuatu yang diada-adakan (bid'ah)'. " Shahih: Ibnu Majah (1241)

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Kebanyakan ulama mengamalkan hadits ini. Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Jika melakukan qunut ketika shalat Subuh, maka itu adalah suatu kebaikan.

Namun jika tidak melakukan qunut juga tergolong baik." Dia memilih untuk tidak qunut. Al Mubarak berpendapat tidak ada qunut ketika shalat Subuh. Abu Isa berkata, "Abu Malik Al Asyja'i bernama Sa'd bin Thariq bin Asyam."

حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْجَعِيِّ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ بِمَعْنَاهُ

Shalih bin Abdullah menceritakan kepada kami, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Abu Malik Al Asyja'i dengan sanad seperti hadits Yazid bin Harun yang semakna dengannya.