Hukum Shalat Witir

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ الْوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَصَلَاتِكُمْ الْمَكْتُوبَةِ وَلَكِنْ سَنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ إِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ فَأَوْتِرُوا يَا أَهْلَ الْقُرْآنِ

Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Ayyas memberitahukan kepada kami, Abu Ishaq memberitahukan kepada kami dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali, ia berkata,

"Shalat witir itu tidak wajib seperti shalat fardhu yang kalian kerjakan, tetapi Rasulullah SAW sangat menganjurkannya. Beliau bersabda, 'Sesungguhnya Allah adalah ganjil, dan senang bilangan ganjil, maka laksanakanlah shalat witir wahai ahli Qur'an'. " Shahih: Ibnu Majah (1169)

Ia berkata, "Dalam bab ini ada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, Ibnu Mas'ud, dan Ibnu Abbas." Abu Isa berkata, "Hadits Ali adalah hadits hasan."

وَرَوَى سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَغَيْرُهُ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ عَاصِمِ بْنِ ضَمْرَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ الْوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَهَيْئَةِ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ وَلَكِنْ سُنَّةٌ سَنَّهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Sufyan Ats-Tsauri dan yang lain meriwayatkan hadits dari Abu Ishaq, dari Ashim bin Dhamrah, dari Ali, ia berkata, "Shalat witir tidak wajib seperti wajibnya shalat fardhu, tetapi shalat witir adalah sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW." Shahih: Shahih At-Targhib (590)

Bundar meriwayatkan seperti hadits itu kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi memberitahukan kepada kami dari Sufyan, dari Abu Ishaq. Hadits ini lebih shahih dari hadits Abu Bakar bin Ayyasy. Manshur bin Al Mu'tamir meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq seperti riwayat Abu Bakar bin Ayyasy.