Tertidur atau Lupa Mengerjakan Shalat Witir
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَامَ عَنْ الْوِتْرِ أَوْ نَسِيَهُ فَلْيُصَلِّ إِذَا ذَكَرَ وَإِذَا اسْتَيْقَظَ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Waki memberitahukan kepada kami, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam memberitahukan kepada kami dari ayahnya, dari Atha" bin Yasar, dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa tertidur atau lupa mengerjakan shalat witir, maka hendaklah ia shalat ketika ingat atau ketika bangun dari tidur'. " Shahih: Ibnu Majah (1188)
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَامَ عَنْ وِتْرِهِ فَلْيُصَلِّ إِذَا أَصْبَحَ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdullah bin Zaid bin Aslam memberitahukan kepada kami dari ayahnya, sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa tertidur dari witirnya, maka hendaklah ia shalat ketika pagi (dengan mengqadha'). " Shahih: Irwa Al Ghalil (422)
Hadits ini lebih shahih daripada hadits yang pertama. Abu Isa berkata, "Aku mendengar Abu Daud As-Saizi alias Sulaiman bin Al Asy'ats berkata, 'Aku bertanya kepada Ahmad bin Hambal tentang Abdurrahman bin Zaid bin Aslam,
lalu dia menjawab, "Saudaranya bernama Abdullah, dan riwayat yang ada padanya bisa diterima " Aku mendengar Muhammad menyebutkan dari Ali bin Abdullah, bahwa Abdurrahman bin Zaid bin Aslam adalah dha'if.
Dia berkata, "Sedangkan saudaranya yang bernama Abdullah bin Aslam adalah tsiqah (dapat dipercaya). " Ia berkata lagi, "Sebagian ulama Kufah berpendapat sebagaimana yang tertera dalam hadits ini."
Mereka berkata, "Hendaklah seseorang melakukan witir ketika ingat, meskipun sesudah matahari terbit." Sufyan Ats-Tsauri berpendapat sesuai hadits ini.