Mengerjakan Shalat Ketika Matahari Tergelincir

حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مُسْلِمِ بْنِ أَبِي الْوَضَّاحِ هُوَ أَبُو سَعِيدٍ الْمُؤَدِّبُ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ السَّائِبِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي أَرْبَعًا بَعْدَ أَنْ تَزُولَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَقَالَ إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِي فِيهَا عَمَلٌ صَالِحٌ

Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Abu Daud Ath-Thayalisi memberitahukan kepada kami, Muhammad bin Muslim bin Abdul Wadhdhah memberitahukan kepada kami -dia adalah Abu Sa'id Al Muaddib- dari Abdul Karim Al Jazari,

dari Mujahid, dari Abdullah bin Sa'ib: Sesungguhnya Rasulullah SAW mengerjakan shalat empat rakaat sesudah tergelincirnya matahari sebelum (shalat) Zhuhur, kemudian beliau bersabda,

"Itu adalah waktu dibukanya pintu-pintu langit dan aku senang apabila amal-amal baikku diangkatpada waktu itu." Shahih: Ibnu Majah (1157)

Dalam bab ini terdapat hadits dari Ali dan Abu Ayub. Abu Isa berkata, "Hadits Abdullah bin Sa'ib adalah hadits hasan gharib." Diriwayatkan dari Nabi SAW: Nabi shalat sesudah tergelincirnya matahari empat rakaat, dan beliau tidak salam kecuali diakhir rakaatnya.