Larangan Mengangkat Dua Tangan di Atas Mimbar
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ أَخْبَرَنَا حُصَيْنٌ قَالَ سَمِعْتُ عُمَارَةَ بْنَ رُوَيْبَةَ الثَّقَفِيَّ وَبِشْرُ بْنُ مَرْوَانَ يَخْطُبُ فَرَفَعَ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ فَقَالَ عُمَارَةُ قَبَّحَ اللَّهُ هَاتَيْنِ الْيُدَيَّتَيْنِ الْقُصَيَّرَتَيْنِ لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا يَزِيدُ عَلَى أَنْ يَقُولَ هَكَذَا وَأَشَارَ هُشَيْمٌ بِالسَّبَّابَةِ
Ahmad bin Mani menceritakan kepada kami, Husyaim memberitahukan kepada kami, ia berkata, "Aku mendengar Umarah bin Ruwaibah Ats-Tsaqafi berkata -saat Bisyr bin Marwan sedang menyampaikan khutbah kemudian mengangkat kedua tangannya dalam berdoa-
'Semoga Allah menjadikan jelek kedua tangan yang pendek itu. Aku melihat Rasulullah SAW tidak lebih daripada yang demikian itu'. -Husyaim- mengisyaratkan dengan jari telunjuknya." Shahih : Shahih Abu Daud (1012) dan Shahih Muslim
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih."