Tidur Siang Pada Hari Jum'at
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ أَبِي حَازِمٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ مَا كُنَّا نَتَغَذَّى فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا نَقِيلُ إِلَّا بَعْدَ الْجُمُعَةِ
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Abu Hazim dan Abdullah bin Ja'far memberitahukan kepada kami dari Sahal bin Sa'ad, ia berkata,
"Pada masa Rasulullah SAW kami tidak makan siang dan tidur siang, kecuali setelah shalat Jum'at. " Shahih: Ibnu Majah (1099) dan Muttafaq'alaih
Ia berkata, "Pada bab ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik." Abu Isa berkata, "Hadits Sahal bin Sa'ad tersebut adalah hadits hasan shahih."