Shalat Istisqa' (Minta Hujan)
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَبَّادِ بْنِ تَمِيمٍ عَنْ عَمِّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ بِالنَّاسِ يَسْتَسْقِي فَصَلَّى بِهِمْ رَكْعَتَيْنِ جَهَرَ بِالْقِرَاءَةِ فِيهَا وَحَوَّلَ رِدَاءَهُ وَرَفَعَ يَدَيْهِ وَاسْتَسْقَى وَاسْتَقْبَلَ الْقِبْلَةَ
Yahya bin Musa menceritakan kepada kami, Abdurrazak menceritakan kepada kami, Ma'mar mengkhabarkan kepada kami dari Zuhri, dari Abbad bin Tamim, dari pamannya: Rasulullah SAW keluar bersama para sahabatnya untuk meminta hujan,
lantas beliau SAW shalat dua rakaat dengan bacaan yang keras. Beliau merubah posisi serbannya dan mengangkat kedua tangannya, lalu meminta hujan dengan menghadap kiblat. Shahih: Ibnu Majah (1267) dan Muttafaq 'alaih
Ia berkata, "Pada bab ini terdapat hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Anas, dan Abu Lahm." Abu Isa berkata, "Hadits Abdullah bin Zaid adalah hadits hasan shahih." Atas dasar hadits ini para ulama mengamalkannya.
Imam Syafi'i, Imam Ahmad, dan Ishak juga berpendapat seperti itu. Paman Abbad bin Tamim adalah Abdullah bin Zaid bin Ashim Al Mazini.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ يَزِيدَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي هِلَالٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عُمَيْرٍ مَوْلَى آبِي اللَّحْمِ عَنْ آبِي اللَّحْمِ أَنَّهُ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ أَحْجَارِ الزَّيْتِ يَسْتَسْقِي وَهُوَ مُقْنِعٌ بِكَفَّيْهِ يَدْعُو
Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits bin Sa'ad menceritakan kepada kami dari Khalid bin Yazid, dari Sa'id bin Abu Hilal, dari Yazid bin Abdullah, dari Umair -budak Abu Lahm- dari Abu Lahm: Dia melihat Rasulullah SAW meminta hujan di Ahjari Az-Zait (nama daerah).
Beliau SAW memohon dengan menengadahkan kedua tangannya. Shahih: Shahih Abu Daud (1063) Abu Isa berkata, "Qutaibah juga mengatakan dalam hadits ini dari Abu Lahm." Umair -budak Abu Lahm- meriwayatkan dari beberapa hadits dari Nabi SAW, dan dia merupakan sahabat Nabi SAW.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَعِيلَ عَنْ هِشَامِ بْنِ إِسْحَقَ وَهُوَ ابْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كِنَانَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَرْسَلَنِي الْوَلِيدُ بْنُ عُقْبَةَ وَهُوَ أَمِيرُ الْمَدِينَةِ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ أَسْأَلُهُ عَنْ اسْتِسْقَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْتُهُ فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مُتَبَذِّلًا مُتَوَاضِعًا مُتَضَرِّعًا حَتَّى أَتَى الْمُصَلَّى فَلَمْ يَخْطُبْ خُطْبَتَكُمْ هَذِهِ وَلَكِنْ لَمْ يَزَلْ فِي الدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ وَالتَّكْبِيرِ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَمَا كَانَ يُصَلِّي فِي الْعِيدِ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Hatim bin Ismail menceritakan kepada kami dari Hisyam bin Ishak -dia adalah Ibnu Abdullah bin Kinanah-dari ayahnya, ia berkata, "Al Walid bin Uqbah -dia adalah penguasa Madinah- mengutusku (untuk datang) kepada Ibnu Abbas.
Aku bertanya kepadanya tentang cara shalat istisqa (yang dilakukan) Rasulullah SAW? Maka beliau menjawab, "Rasulullah SAW keluar dengan berpakaian sederhana merendahkan diri dan tawadhu serta.
Beliau tidak berkhutbah seperti kalian, namun beliau SAW senantiasa berdoa dengan merendahkan diri serta bertakbir, lalu shalat dua rakaat seperti shalat hari raya." Hasan: Ibnu Majah (1266) Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih."
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ هِشَامِ بْنِ إِسْحَقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ كِنَانَةَ عَنْ أَبِيهِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ وَزَادَ فِيهِ مُتَخَشِّعًا
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Waki memberitahukan kepada kami dari Sufyan, dari Hisyam bin Ishaq bin Abdullah bin Kinanah, dari ayahnya, dia menyebutkan hadits seperti diatas. Dia menambahkan lafazh "Dengan khusyu'" di dalam haditsnya.
Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Itulah pendapat Asy-Syafi'i, ia berkata, "Beliau mengerjakan shalat Istisqa' seperti shalat dua hari raya; takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua."
Ia (Asy-Syafi'i) berhujjah dengan hadits Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, "Diriwayatkan dari Malik bin Anas, ia berkata, 'Beliau tidak bertakbir dalam shalat Istisqa' sebagaimana beliau bertakbir dalam shalat dua hari raya'."
An-Nu'man Abu Hanifah berkata, "Tidak ada shalat istisqa dan tidak aku perintahkan kepada mereka untuk merubah posisi serbannya, namun mereka berdoa kemudian kembali dengan bergerombol." Abu Isa berkata, "Dia menyelisihi Sunnah."