Menyambung Sya'ban dengan Ramadhan
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi memberitahukan kepada kami dari Mahdi, dari Sufyan, dari Manshur, dari Salim bin Abu Al Ja'd, dari Abu Salamah, ia berkata,
"Aku tidak melihat Nabi SAW berpuasa dua bulan berturut-turut, kecuali Sya'ban dan Ramadhan." Shahih: Ibnu Majah (1648)
Didalam bab ini terdapat hadits dari Aisyah. Abu Isa berkata, "Hadits Ummu Salamah adalah hadits hasan. " Hadits ini diriwayatkan pula dari Abu Salamah, dari Aisyah, ia berkata, "Aku tidak melihat Nabi SAW pada suatu bulan lebih banyak melaksanakan puasa melebihi bulan Sya'ban;
beliau berpuasa pada bulan Sya'ban kecuali sedikit saja (yang tidak dilaksanakan), bahkan beliau berpuasa seluruh bulan Sya'ban. " Hannad menceritakan kepada kami, Abdah memberitahukan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Aisyah, dari Nabi SAW dengan hadits seperti di atas.
Diriwayatkan dari Ibnu Al Mubarak, ia menceritakan hadits ini, "Dalam percakapan bangsa Arab, merupakan hal yang wajar apabila berkata, "Banyak berpuasa pada sesuatu bulan."
dikatakan dengan: "Puasa seluruh bulan." Dikatakan, "Fulan bangun sepanjang malam", bisa jadi si Fulan mengantuk atau mengerjakan sesuatu pekerjaan lain. Seolah-olah Ibnu Mubarak berpendapat bahwa kedua hadits itu tidak bertentangan.
Ibnu Mubarak berkata, "Pengertian hadits itu adalah: beliau SAW sering puasa pada bulan Sya'ban. " Salim Abu Nadhr dan lainnya meriwayatkan hadits ini dari Abu Salamah, dari Aisyah, sebagaimana riwayat Muhammad bin Amr.