Puasa Sepanjang Tahun
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ غَيْلَانَ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ بِمَنْ صَامَ الدَّهْرَ قَالَ لَا صَامَ وَلَا أَفْطَرَ أَوْ لَمْ يَصُمْ وَلَمْ يُفْطِرْ
Qutaibah dan Ahmad bin Abdah Adh-Dhabbi menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid memberitahukan kepada kami dari Ghailan bin Jarir, dari Abdullah bin Ma'bad, dari Abu Qatadah, ia berkata "Rasulullah SAW pernah ditanya,
'Wahai Rasulullah, bagaimana dengan orang yang berpuasa sepanjang tahun?' Beliau bersabda, 'Tidak ada puasa dan tidak ada berbuka (sepanjang tahun), atau ia tidak berpuasa dan tidak berbuka (sepanjang tahun)'. " Shahih: Irwa Al Ghalil (952) dan Shahih Muslim
Dalam bab ini terdapat hadits dari Abdullah bin Amr, Abdullah bin Asy-Syikhkhir, Imran bin Hushain dan Abu Musa. Abu Isa berkata, "Hadits Abu Qatadah itu adalah hadits hasan. "
Sebagian ulama tidak memperbolehkan berpuasa sepanjang tahun, dan sebagian lagi membolehkannya dengan berkata, "Yang dimaksud dengan puasa sepanjang tahun adalah: seseorang tidak berbuka (puasa) pada hari Idul Fitri, Idul Adha,
dan hari Tasyriq. Apabila ia berbuka pada hari-hari itu, maka hal itu tidak dilarang, dan ia tidak dikatakan puasa sepanjang tahun. " Hal itu yang diriwayatkan dari Malik bin Anas. Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq juga berpendapat seperti itu.
Ahmad dan Ishaq berkata, "Seseorang tidak diwajibkan berbuka kecuali pada lima hari yang dilarang Rasulullah SAW, yaitu Idul Fitri, Idul Adha, dan hari Tasyriq (3 hari). "