Mengakhirkan Qadha' Puasa Bulan Ramadhan
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ إِسْمَعِيلَ السُّدِّيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الْبَهِيِّ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا كُنْتُ أَقْضِي مَا يَكُونُ عَلَيَّ مِنْ رَمَضَانَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Ismail As-Suddi, dari Abdullah Al Bahi, dari Aisyah, ia berkata,
"Aku tidak pernah mengqadha" puasa Ramadhan yang harus aku lakukan kecuali pada bulan Sya'ban (hal itu aku lakukan) sampai Rasulullah SAW wafat." Shahih: Irwa' Al Ghalil (944), Raudh An-Nadhir (763), Shahih Abu Daud (2076), Tamam Al Minnah, dsmMuttafaq 'alaih
Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hadits hasan shahih." Hadits itu diriwayatkan pula oleh Yahya dan Sa'id Al Anshari, dari Abu Salamah, dari Aisyah, seperti di atas.