Talbiyah

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ تَلْبِيَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Isma'il bin Ibrahim memberitahukan kepada kami dari Ayub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, "Talbiyah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW adalah: Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik,

innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa sayriika lak (Aku penuhi panggilan-Mu wahai Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu.

Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)." Shahih: Ibnu Majah (2918) dan Muttafaq 'alaih

Ia berkata, "Pada bab ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud, Jabir, Aisyah, Ibnu Abbas, dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih." Ulama di kalangan sahabat Nabi SAW dan yang lain sepakat untuk mengamalkan hadits ini.

Demikianlah pendapat Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq. Asy-Syafi'i berkata, "Apabila orang yang bertalbiyah menambah -dengan maksud untuk mengagungkan Allah- maka Insya Allah hal itu tidak apa-apa.

Namun yang paling aku senangi adalah mengucapkan talbiyah seperti Rasulullah SAW." Asy-Syafi'i berkata, "Aku membolehkan menambah bacaan talbiyah berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar, padahal ia hafal talbiyah dari Rasulullah SAW.

Ibnu Umar menambah ucapan labbaika warraghbaa' ilaika wal 'amal (aku penuhi panggilan-Mu dan keinginan atnal hanya kepada-Mu)."

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ أَهَلَّ فَانْطَلَقَ يُهِلُّ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ قَالَ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَقُولُ هَذِهِ تَلْبِيَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ يَزِيدُ مِنْ عِنْدِهِ فِي أَثَرِ تَلْبِيَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ لَبَّيْكَ وَالرَّغْبَاءُ إِلَيْكَ وَالْعَمَلُ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits menceritakan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia berkata, "Aku berihram lantas berangkat seraya membaca talbiyah, ia mengucapkan,

' Labbaikallaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wanni'mata laka wal mulk laa sayriika lak (Aku penuhi panggilan-Mu wahai Allah, aku penuhi panggilan-Mu.

Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)'. "

Ia berkata, "Abdullah bin Umar berkata, 'Inilah talbiyah Rasulullah SAW. Akan tetapi ia menambahi sendiri dibelakang talbiyah Rasulullah SAW dengan lafazh, "Labbaika labbaika, wasa'daika wal khairu fli yadaika labbaika warrughbaa ilaika wal amal

(Aku penuhi panggilan-Mu, berbahagialah Engkau, dan segala kebaikan berada di kedua tangan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu dan keinginan beramal hanya karena Engkau). " Shahih: Sumbernya sama dengan yang sebelumnya dan Muttafaq 'alaih Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih."