Berbekam bagi Orang yang Sedang Ihram

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ طَاوُسٍ وَعَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ احْتَجَمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Sufyan bin Uyainah memberitahukan kepada kami dari Amr bin Dinar, dari Thawus dan Atha' dari Ibnu Abbas: Sesungguhnya Nabi SAW berbekam ketika beliau sedang berihram. Shahih: Ibnu Majah (1682) dan Shahih Bukhari

Di dalam bab ini terdapat hadits dari Anas, Abdullah bin Buhainah, dan Jabir. Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Abbas adalah hadits hasan shahih." Sekelompok ulama memberi keringanan berbekam bagi orang yang sedang berihram, namun mereka berkata, "Hendaknya tidak menggunting rambut."

Malik berkata, "Orang yang sedang berihram tidak boleh berbekam kecuali karena darurat." Sufyan Ats-Tsauri dan Asy-Syafi'i berkata, "Orang yang sedang berihram boleh berbekam, tetapi tidak boleh mencabut rambut."