Menyentuh Hajar Aswad dan Rukun Yamani Tanpa Menyentuh Selain Keduanya

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ وَمَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ خُثَيْمٍ عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ قَالَ كُنْتُ مَعَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَمُعَاوِيَةُ لَا يَمُرُّ بِرُكْنٍ إِلَّا اسْتَلَمَهُ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَسْتَلِمُ إِلَّا الْحَجَرَ الْأَسْوَدَ وَالرُّكْنَ الْيَمَانِيَ فَقَالَ مُعَاوِيَةُ لَيْسَ شَيْءٌ مِنْ الْبَيْتِ مَهْجُورً

Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abdurrazaq memberitahukan kepada kami, Sufyan dan Ma'mar memberitahukan kepada kami dari Ibnu Khaitsam, dari Abu Thufail, ia berkata,

"Kami bersama-sama dengan Ibnu Abbas dan Muawiyah selalu menyentuh setiap rukun (sudut) yang ia lalui. Kemudian Ibnu Abbas berkata kepada Muawiyah, 'Sesungguhnya Nabi SAW tidak menyentuh kecuali Hajar Aswad dan Rukun Yamani'.

" Mu'awiyah berkata, "Tidak ada sesuatupun dari Baitullah ini yang ditinggalkan." Shahih: Al Hajjul Kabir dan Muttafaq 'alaih

Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Abbas adalah hadits hasan shahih. Ulama sepakat mengamalkan hadits ini, dimana seseorang hendaknya hanya menyentuh Hajar Aswad dan Rukun Yamani.