Waktu Seseorang Berhenti Membaca Talbiyah dalam Rangkaian Ibadah Haji

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ الْفَضْلِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَرْدَفَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ جَمْعٍ إِلَى مِنًى فَلَمْ يَزَلْ يُلَبِّي حَتَّى رَمَى الْجَمْرَةَ

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id memberitahukan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Atha' dari Ibnu Abbas, dari Al Fadhl bin Abbas, ia berkata,

"Rasulullah SAW memboncengku di belakang dari Arafah sampai Mina. Beliau senantiasa membaca talbiyah hingga beliau melempar jumrah Aqabah." Shahih: Ibnu Majah (3040) dan Muttafaq 'alaih

Didalam bab ini terdapat hadits dari Ali, Ibnu Mas'ud, dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, "Hadits Al Fadhl itu adalah hadits hasan shahih." Para ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW dan yang lain sepakat mengamalkan hadits ini,

bahwa orang yang berhaji tidak berhenti membaca talbiyah hingga melempar jumrah. Demikianlah pendapat Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq.