Perempuan yang Haid Sesudah Thawaf Ifadhah

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ ذَكَرْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ صَفِيَّةَ بِنْتَ حُيَيٍّ حَاضَتْ فِي أَيَّامِ مِنًى فَقَالَ أَحَابِسَتُنَا هِيَ قَالُوا إِنَّهَا قَدْ أَفَاضَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَا إِذًا

Qutaibah menceritakan kepada kami, Al-Laits memberitahukan kepada kami dari Abdurrahman bin Al Qasim, dari ayahnya, dari Aisyah, ia berkata, "Dikatakan kepada Rasulullah SA W bahwa Shafiyah binti Huyay haid pada hari-hari Mina.

kemudian ada seseorang bertanya, 'Apakah hal itu menjadi penghalang bagi kami?' Mereka berkata, 'Sesungguhnya Shqfiyah telah thawaf Ifadhah'. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Kalau begitu maka tidak menjadi penghalang'. " Shahih: Ibnu Majah (3072,3073) dan Muttafaq 'alaih

Didalam bab ini terdapat hadits dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas. Abu Isa berkata, "Hadits Aisyah adalah hadits hasan shahih." Para ulama mengamalkan hadits ini (yaitu), "Apabila seorang perempuan telah melakukan thawaf Ifadhah kemudian haid,

maka ia boleh melaksanakannya dengan terpaksa, dan tidak ada suatu kewajiban lagi baginya." Demikianlah pendapat Ats-Tsauri, Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq.

حَدَّثَنَا أَبُو عَمَّارٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ مَنْ حَجَّ الْبَيْتَ فَلْيَكُنْ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ إِلَّا الْحُيَّضَ وَرَخَّصَ لَهُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Abu Ammar menceritakan kepada kami, Isa bin Yunus memberitahukan kepada kami dari Ubaidillah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, ia berkata,

"Barangsiapa mengerjakan haji di Baitullah, maka saat terakhirnya adalah di Baitullah, kecuali orang-orang yang haid, dan Rasulullah SAW memberikan keringanan kepada mereka. " Shahih'. Shahih Bukhari (1761, dengan kata tarkhish) dan IrwaAl Ghalil (4/289)

Abu Isa berkata, "Hadits Ibnu Umar adalah hadits hasan shahih." Para ulama sepakat mengamalkan hadits ini.