Orang yang Sedang Haid Melaksanakan Manasik (Amalan) Haji
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ جَابِرٍ وَهُوَ ابْنُ يَزِيدَ الْجُعْفِيُّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ حِضْتُ فَأَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَقْضِيَ الْمَنَاسِكَ كُلَّهَا إِلَّا الطَّوَافَ بِالْبَيْتِ
Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Syarik memberitahukan kepada kami dari Jabir -yakni Ibnu Yazid Al Ju'fi- dari Abdurrahman bin Al Aswad, dari ayahnya, dari Aisyah, ia berkata,
"Aku sedang haid, kemudian Nabi SAW menyuruhku mengerjakan semua amalan ibadah haji kecuali thawaf di Baitullah." Shahih: IbnuMajah (2963) dan Muttafaq 'alaih
Abu Isa berkata, "Para ulama sepakat untuk mengamalkan hadits ini, bahwa orang yang sedang haid boleh mengerjakan semua rangkaian ibadah haji kecuali thawaf di Baitullah. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Aisyah dengan riwayat yang berbeda.
- حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا مَرْوَانُ بْنُ شُجَاعٍ الْجَزَرِيُّ عَنْ خُصَيْفٍ عَنْ عِكْرِمَةَ وَمُجَاهِدٍ وَعَطَاءٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَفَعَ الْحَدِيثَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النُّفَسَاءَ وَالْحَائِضَ تَغْتَسِلُ وَتُحْرِمُ وَتَقْضِي الْمَنَاسِكَ كُلَّهَا غَيْرَ أَنْ لَا تَطُوفَ بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرَ
Ziyad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Marwan bin Syuja' Al Jazari memberitahukan kepada kami dari Khushaif bin Ikrimah, Mujahid, dan Atha' dari Ibnu Abbas yang menisbatkan hadits ini kepada Nabi SAW:
Orang-orang yang sedang nifas dan haid hendaknya mandi lalu berihram dan mengerjakan semua amalan ibadah haji, tetapi ia tidak boleh thawaf di Baitullah hingga ia suci. Shahih: Shahih Abu Daud (1531 dan 1818) Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan gharib dari riwayat ini."