Berbicara Ketika Thawaf

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطَّوَافُ حَوْلَ الْبَيْتِ مِثْلُ الصَّلَاةِ إِلَّا أَنَّكُمْ تَتَكَلَّمُونَ فِيهِ فَمَنْ تَكَلَّمَ فِيهِ فَلَا يَتَكَلَّمَنَّ إِلَّا بِخَيْرٍ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Jarir memberitahukan kepada kami dari Atha bin As-Sa'ib, dari Thawus, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan bahwa Nabi SAW bersabda, "Thawaf di sekitar Baitullah (Ka'bah) sama seperti shalat,

kecuali kamu berbicara di dalam thawaf. Barangsiapa bicara dalam thawaf maka hendaklah tidak berbicara kecuali dengan yang baik. " Shahih: Irwa Al Ghalil (121), Al Misykah (2576), Taliqur-Raghib (2/121), dan Ta'liq 'Ala Ibnu Khuzaimah (2739)

Abu Isa berkata, "Diriwayatkan dari Ibnu Thawus dan yang lain, dari Thawus, dari Ibnu Abbas secara mauquf" Kami tidak mengetahui hadits itu secara marfu' kecuali dari hadits Atha' bin Sa'ib. Dalam mengamaikan hadits ini ulama.

Menganjurkan seseorang yang thawaf untuk tidak bercakap-cakap kecuaii karena kepentingan, dzikir kepada Allah Ta'ala, atau yang berkaitan dengan ilmu.