Sisa Minuman Kucing

حدثنا إسحاق بن موسى الأنصاري حدثنا معن حدثنا مالك بن أنس عن إسحاق بن عبد الله بن أبي طلحة عن حميدة بنت عبيد بن رفاعة عن كبشة بنت كعب بن مالك وكانت عند بن أبي قتادة أن أبا قتادة : دخل عليها قالت فسكبت له وضوءا قالت فجاءت هرة تشرب فأصغى لها الإناء حتى شربت قالت كبشة فرآني أنظر إليه فقال أتعجبين يا بنت أخي فقلت نعم قال إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال إنها ليست بنجس إنما هي من الطوافين عليكم أو الطوافات

Ishak bin Musa Al Ansari menceritakan kepada kami, Malik bin Anas menceritakan kepada kami, dari Ishak bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Humaidah binti Ubaid bin Rifa'ah, dari Kabsyah bin Ka'ab bin Malik, ia berada di sisi Abu Qatadah:

"Abu Qatadah masuk kepadanya, lalu Kabsyah berkata, 'Aku menuangkan air wudhu untuknya, lalu datanglah seekor kucing dan meminumnya. Kemudian Abu Qatadah memiringkan bejana ke arah kucing sehingga kucing itu minum,

kemudian dia melihat aku memperhatikannya. Ia berkata kepadaku, "Apakah kamu heran hai anak perempuan saudaraku? " Aku berkata, "Ya." Ia berkata, "Sesungguhnya Rasulullah bersabda, 'Kucing itu tidak najis. Kucing termasuk hewan yang berkeliaran di sekitarmu'. " Shahih: Ibnu Majah (367)

Sebagian dari mereka meriwayatkan dari Malik: "Ia berada di sisi Abu Qatadah." Yang benar adalah Ibnu Abu Qatadah. Ia berkata, "Dalam bab ini terdapat hadits dari Aisyah dan Abu Hurairah."

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Itu sebagian besar pendapat ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW, tabiin, dan orang setelah mereka; seperti Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq. Mereka berpendapat bahwa sisa minuman kucing tidak apa-apa.

Ini adalah hadits yang paling hasan dalam bab ini. Malik menganggap baik hadits ini dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah. Tidak seorangpun yang meriwayatkannya lebih sempurna dari Malik.