Seorang Lelaki Membeli Budak yang Hamil

حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ حَفْصٍ الشَّيْبَانِيُّ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ عَنْ رَبِيعَةَ بْنِ سُلَيْمٍ عَنْ بُسْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ رُوَيْفِعِ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يَسْقِ مَاءَهُ وَلَدَ غَيْرِهِ

Umar bin Hafs As-Syaibani Al Bashri menceritakan kepada kami, Abdullah bin Wahab memberitahukan kepada kami, Yahya bin Ayyub memberitahukan kepada kami dari Rabi'ah bin Sulaim,

dari Busr bin Ubaidillah, dari Ruwaifi' bin Tsabit, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka jangan memasukkan air maninya ke anak orang lain. " Hasan: Irwa Al Ghalil (2137) dan Shahih Abu Daud (1874)

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan." Diriwayatkan dari beberapa sanad, dari Ruwaifi' bin Tsabit. Menurut para ulama seorang laki-laki tidak halal membeli jariyah (budak perempuan) yang hamil untuk digauli (sampai ia melahirkan).

Didalam bab ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Abu Darda', Irbadh bin Sariyah, dan Abu Sa'id.