Tidak Boleh Meminang Perempuan yang Sudah Dipinang Oleh Orang Lain
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ وَقُتَيْبَةُ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قُتَيْبَةُ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ أَحْمَدُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَبِيعُ الرَّجُلُ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ وَلَا يَخْطُبُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ
Ahmad bin Mani' dan Qutaibah menceritakan kepada kami, mereka berkata, "Sufyan bin Uyainah memberitahukan kepada kami dari Zuhri, dari Sa'id bin Al Musayyib, dari Abu Hurairah, ia berkata:
-Qutaibah berkata, 'Hadits ini sampai ke Nabi SAW'. Ahmad berkata- "Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah seseorang jual dagangan atas penjualan saudaranya dan jangan meminang (melamar) perempuan yang sudah dipinang oleh saudaranya (sesama Muslim)'. " Shahih: Ibnu Majah (2172) Muttafaq 'alaih
Ia berkata, "D idalam bab ini ada hadits yang diriwayatkan oleh Samurah dan Ibnu Umar." Abu Isa berkata, "Hadits Abu Hurairah adalah hadits hasan shahih." Malik bin Anas berkata, "Makna larangan terhadap seorang lelaki untuk meminang pinangan saudaranya yaitu:
apabila seseorang melamar seorang wanita dan ia sudah menerima pinangannya, maka seseorang tidak boleh meminangnya lagi." Syafi'i berkata, "Makna hadits ini yaitu: seseorang tidak boleh meminang seorang wanita bila ia sudah rela dan cenderung kepada orang lain (menerima lamaran orang lain).
Jadi tidak boleh seorangpun meminang perempuan yang sudah dipinangan orang lain. Kalau ia belum tahu kerelaannya atau kecenderungan wanita itu kepada orang lain (menerima lamaran orang lain), maka tidak apa-apa kalau ia melamarnya."
Dalilnya adalah hadits Fatimah binti Qais, ketika ia datang kepada Nabi SAW dan mengadukan permasalahannya kepada beliau SAW, yaitu: Abu Jahm bin Hudzaifah dan Muawiyah bin Abu Sufyan meminangnya.
Rasulullah lalu bersabda, Abu Jahm seorang lelaki yang ringan tangan (suka memukul) dan Muawiyah orang miskin. Menikahlah dengan Usamah." Makna hadits ini menurutku -Allah yang Iebih tahu- adalah:
Fatimah tidak memberitahukan kepada salah satunya tentang kerelaannya. Jika ia memberitahukannya, maka Rasulullah tidak akan mengarahkannya kepada orang lain yang tidak dia sebutkan.
حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ قَالَ أَنْبَأَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي الْجَهْمِ قَالَ دَخَلْتُ أَنَا وَأَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَلَى فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ فَحَدَّثَتْنَا أَنَّ زَوْجَهَا طَلَّقَهَا ثَلَاثًا وَلَمْ يَجْعَلْ لَهَا سُكْنَى وَلَا نَفَقَةً قَالَتْ وَوَضَعَ لِي عَشَرَةَ أَقْفِزَةٍ عِنْدَ ابْنِ عَمٍّ لَهُ خَمْسَةً شَعِيرًا وَخَمْسَةً بُرًّا قَالَتْ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ قَالَتْ فَقَالَ صَدَقَ قَالَتْ فَأَمَرَنِي أَنْ أَعْتَدَّ فِي بَيْتِ أُمِّ شَرِيكٍ ثُمَّ قَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ بَيْتَ أُمِّ شَرِيكٍ بَيْتٌ يَغْشَاهُ الْمُهَاجِرُونَ وَلَكِنْ اعْتَدِّي فِي بَيْتِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ فَعَسَى أَنْ تُلْقِي ثِيَابَكِ وَلَا يَرَاكِ فَإِذَا انْقَضَتْ عِدَّتُكِ فَجَاءَ أَحَدٌ يَخْطُبُكِ فَآذِنِينِي فَلَمَّا انْقَضَتْ عِدَّتِي خَطَبَنِي أَبُو جَهْمٍ وَمُعَاوِيَةُ قَالَتْ فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ أَمَّا مُعَاوِيَةُ فَرَجُلٌ لَا مَالَ لَهُ وَأَمَّا أَبُو جَهْمٍ فَرَجُلٌ شَدِيدٌ عَلَى النِّسَاءِ قَالَتْ فَخَطَبَنِي أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ فَتَزَوَّجَنِي فَبَارَكَ اللَّهُ لِي فِي أُسَامَةَ
Mahmud bin Ghailan menceritakan kepada kami, Abu Daud memberitahukan kepada kami, ia berkata "Syu'bah menceritakan kepada kami, Abu Bakar bin Abu Jahm memberitahukan kepada kami, ia berkata,
'Aku dan Abu Salamah bin Abdurrahman datang kepada Fatimah binti Qais, lalu ia menceritakan kepada kami bahwa suaminya menceraikannya tiga kali (thalak ba'in) dan tidak memberinya tempat tinggal serta nqfkah.
Fatimah berkata, "Dia (suaminya) memberiku sepuluh karung; lima karung biji gandum dan lima karung tepung di rumah anak pamannya." Fatimah berkata, "Lalu aku datang kepada Rasulullah SAW dan memberitahukan hal itu kepadanya.
Rasulullah bersabda, 'Dia benar'. Rasulullah SAW menyuruhku menjalankan iddah di rumah Ummu Syarik, kemudian beliau SAW bersabda kepadaku, 'Sesungguhnya rumah Ummu Syarik merupakan tempat berlindung orang-orang Muhajir.
Lakukanlah iddah di rumah Ibnu Ummu Maktum, semoga engkau menemukan jodohmu. Jika habis masa iddahmu dan datang orang meminangmu, maka beritahu aku'. Ketika masa iddahku habis, Abu Jahm dan Muawiyah datang melamarku,
maka aku datang kepada Rasulullah SAW untuk memberitahukan hal itu. Rasulullah SAW lalu bersabda, 'Muawiyah orang miskin sedangkan Abu Jahm orang yang keras terhadap perempuan'." Fatimah berkata,
"Kemudian datanglah Usamah bin Zaid melamar dan mengawiniku, dan Allah memberi keberkahan Usamah untukku." Shahih: Irwa Al Ghalil (6/209), Shahih Abu Daud (1976), dan Shahih Muslim
Hadits ini shahih. Sufyan Ats-Tsauri meriwayatkan seperti hadits ini dari Abu Bakar bin Abu Jahm, dan ia menambahkannya: maka Rasulullah bersabda kepadaku, "Menikahlah dengan Usamah. "
Mahmud bin Ghailan menceritakan seperti hadits itu kepadaku, Waki' memberitahukan kepadaku dari Sufyan, dari Abu Bakar bin Abu Jahm.