Orang yang Mengatakan Cerai Dalam Hatinya

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَجَاوَزَ اللَّهُ لِأُمَّتِي مَا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسَهَا مَا لَمْ تَكَلَّمْ بِهِ أَوْ تَعْمَلْ بِهِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Awanah memberitahukan kepada kami dari Qatadah, dari Zurarah bin Abu Aufa, dari Abu Hurairah, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya Allah Ta'ala memaafkan umatku dari apa yang dikatakan di dalam hatinya, selagi belum diucapkan atau dikerjakannya. " Shahih: Ibnu Majah (2040) dan Muttafaq 'alaih

Abu Isa berkata, "Hadits ini hasan shahih." Sebagian ulama berpendapat, jika seorang lelaki mengatakan cerai di dalam hatinya, maka cerai itu tidak akan jatuh selagi tidak diucapkan (secara iisan).