Tidak Disukai Menjual Buah Hingga Tampak Masak

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ النَّخْلِ حَتَّى يَزْهُوَ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Ismail bin Ibrahim menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar: Bahwa Rasulullah SAW melarang menjual kurma hingga tampak masak. Shahih: Ahadits Al Buyu'

وَبِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ السُّنْبُلِ حَتَّى يَبْيَضَّ وَيَأْمَنَ الْعَاهَةَ نَهَى الْبَائِعَ وَالْمُشْتَرِيَ

Dengan sanad seperti di atas: Bahwa Rasulullah SAW melarang menjual tanaman yang masih ditangkainya hingga memutih (masak) dan bebas dari cacat. Beliau melarang penjual dan pembeli. Shahih: Ahadits Al Buyu'

Ia berkata, "Pada bab ini ada riwayat lain dari Anas, Aisyah, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Jabir, Abu Sa'id dan Zaid bin Tsabit." Abu Isa berkata, "Status hadits Ibnu Umar ini adalah hasan shahih.

Ulama dari kalangan sahabat Nabi dan yang lainnya mengamalkan hadits ini; mereka memakruhkan jual-beli buah sebelum masak. Inilah pendapat Asy-Syafi'i, Ahmad dan Ishaq.

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلَّالُ حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ وَعَفَّانُ وَسُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ الْعِنَبِ حَتَّى يَسْوَدَّ وَعَنْ بَيْعِ الْحَبِّ حَتَّى يَشْتَدَّ

Hasan bin Ali Al Khallal menceritakan kepad kami, Abu Walid, Affan dan Sulaiman bin Harb menceritakan kepada kami, mereka berkata, dari Hammad bin Sulaiman, dari Humaid, dari Anas:

"Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang menjual anggur hingga menghitam dan menjual biji gandum hingga keras." Shahih: Ibnu Majah (2217).

Abu Isa berkata, "Status hadits ini hasan gharib. Kami tidak mengenal bahwa hadits ini marfu', kecuali dari hadits Hammad bin Salamah."