Jual-Beli Habalul Habalah

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ بَيْعِ حَبَلِ الْحَبَلَةِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW melarang jual-beli habalul habalah." Shahih: Ibnu Majah (2197) Muslim dan Al Bukhari.

Ia berkata, "Pada bab ini ada riwayat lain dari Abdullah bin Abbas dan Abu Said Al Khudri." Abu Isa berkata, "Status hadits Ibnu Umar ini adalah hasan shahih". Ulama mengamalkan hadits ini.

Habalul Habalah adalah anak hewan yang masih dalam kandungan. Menurut ulama, jual-beli ini tidak sah dan termasuk bai'al gharar (jual beli yang di dalamnya ada unsur tipuan-penj).

Syu'bah meriwayatkan hadits ini dari Ayub, dari Sa'id bin Jubair dan dari Ibnu Abbas Abdul Wahab Ats-Tsaqafi dan yang lainnya meriwayatkan hadits ini dari Abu Ayub, Sa'id bin Jubair, Nafi', dari Umar dan dari Nabi SAW. Inilah yang paling benar.