Apabila Dua Khitan (kemaluan) Saling Bertemu

حَدَّثَنَا أَبُو مُوسَى مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ فَعَلْتُهُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاغْتَسَلْنَا

Abu Musa Muhammad bin Al Mutsanna menceritakan kepada kami, Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami dari Al Auza'i, dari Abdurrahman bin Al Qasim, dari ayahnya, dari Aisyah, ia berkata, "Apabila khitan bertemu khitan (kemaluan laki-laki bertemu kemaluan perempuan/bersetubuh),

maka wajib mandi. Aku melakukannya bersama Rasulullah SA W, maka kami mandi. " Shahih: Ibnu Majah (608) dan Shahih Muslim Abu Isa berkata, "Didalam bab ini terdapat hadits dari Abu Hurairah, Abdullah bin Amr, dan Rafi'bin Khadij."

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا جَاوَزَ الْخِتَانُ الْخِتَانَ وَجَبَ الْغُسْلُ

Hannad menceritakan kepada kami, Waki menceritakan kepada kami dari Sufyan, dari Ali bin Zaid, dari Sa'id bin Al Musayyab, dari Aisyah, ia berkata, "Nabi SAW bersabda,'

Apabila khitan melampaui khitan (kemaluan laki-laki masuk ke kemaluan perempuan), maka wajib mandi'. " Shahih dengan sebelumnya: Irwa Al Ghalil (1/121)

Abu Isa berkata, "Hadits Aisyah adalah hadits hasan shahih."Ia berkata, "Hadits ini diriwayatkan dari Aisyah, dari Nabi SAW, adalah riwayat lain:"Apabila khitan (kemaluan lelaki) melewati khitan (kemaluan perempuan), maka wajib mandi. "

Itu adalah pendapat sebagian besar ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW —antara lain Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, dan Aisyah— para fuqaha dari kalangan tabiin, dan orang-orang sesudah mereka —seperti Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq—.

Mereka berkata, "Apabila dua khitan bertemu (kemaluan laki-laki dan kemaluan perempuan), maka wajib mandi."