An-Najsy dalam Jual-Beli
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ وَأَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ قُتَيْبَةُ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَنَاجَشُوا
Qutaibah dan Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri dari Sa'id bin Musayyab dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian melakukan Najsy ". Shahih: Ibnu Majah (2174) Muttafaq alaih.
Ia berkata, "Pada bab ini ada riwayat lain dari Ibnu Umar dan Anas." Abu Isa berkata, "Status hadits Abu Hurairah ini adalah hasan snahih" Ulama mengamalkan hadits ini, mereka memakruhkan najsy dalam jual-beli.
Abu Isa berkata, "Najsy dalam jual-beli artinya seseorang —biasanya sudah ada kesepakatan antaranya dan penjual— menawar suatu barang saat pembeli lain datang, padahal dia sendiri tidak bermaksud membelinya, hanya agar pembeli tersebut tertipu dan menawarnya dengan tawaran yang lebih tinggi.
erbuatan seperti itu termasuk salah satu bentuk tipuan. Asy-Syafi'i berkata, "Jika seseorang melakukan perbuatan ini, maka orang tersebut berdosa, sedangkan jual-belinya tetap sah."