Mani yang Mengenai Kain
حدثنا هناد حدثنا أبو معاوية عن الأعمش عن إبراهيم عن همام بن الحرث قال : ضاف عائشة ضيف فأمرت له بملحفة صفراء فنام فيها فاحتلم فاستحيا أن يرسل بها وبها أثر الاحتلام فغمسها في الماء ثم أرسل بها فقالت عائشة لم أفسد علينا ثوبنا إنما كان يكفيه أن يفركه بأصابعه وربما فركته من ثوب رسول الله صلى الله عليه وسلم بأصابعي
Hannad menceritakan kepada kami, Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami dari Al A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam bin Al Harits, dia berkata, "Ada seorang tamu yang datang kepada Aisyah, lalu memerintahkan untuk memberinya selimut kuning,
lalu ia tidur didalamnya. Kemudian ia bermimpi (dalam tidurnya) namun ia malu untuk mengembalikan selimut itu padanya, karena terdapat bekas mimpi basah (mani). Lalu ia mencelupkannya ke dalam air, dan mengembalikannya. Aisyah berkata, 'Mengapa dia merusak kain kami?'
Sebenarnya dia cukup menggosoknya dengan jari. Aku pernah menggosoknya dengan jari-jariku dari kain Rasulullah SAW'." Shahih: Ibnu Majah (538) dan Shahih Muslim
Abu Isa berkata, "Ini adalah hadits hasan shahih." Itu adalah pendapat beberapa sahabat Nabi SAW, tabiin, dan fuqaha (seperti Sufyan Ats-Tsauri, Asy-Syafi'i, Ahmad, dan Ishaq. Mereka berkata (tentang air mani yang mengenai kain),
"Cukup menggosoknya saja, meskipun tidak dicuci." Demikianlah diriwayatkan dari Manshur, dari Ibrahim, dari Hammam bin Al Harits, dari Aisyah, seperti riwayat Al A'masy. Abu Ma'syar meriwayatkan hadits ini dari Ibrahim, dari Al Aswad, dari Aisyah. Hadits Al A'masy lebih shahih.