Penyembelihan Janin (Anak Binatang yang Masih dalam Kandungan Induknya)
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ مُجَالِدٍ ح قَالَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيعٍ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ أَبِي الْوَدَّاكِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ذَكَاةُ الْجَنِينِ ذَكَاةُ أُمِّهِ
Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami dari Mujalid. Ia berkata, "Sufyan bin Waki' menceritakan kepada kami, Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami dari Mujalid,
dari Abu Waddak, dari Abu Sa'id, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, 'Penyembelihan janin itu adalah penyembelihan induknya'. " Shahih: Ibnu Majah (3199).
Ia berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Jabir, Abu Umamah, Abu Darda' dan Abu Hurairah". Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih.
Para ulama dari kalangan sahabat Nabi SAW dan lainnya seperti Sufyan Ats-Tsauri mengamalkan hadits ini. Ibnul Mubarak, Asy-Syafi'i, Ahmad dan Ishaq. Nama asli Abu Waddak adalah Jabr bin Nauf.