Berkurban dengan Hewan yang Pecah/Patah Tanduknya dan Putus Telinganya

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ حُجَيَّةَ بْنِ عَدِيٍّ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ الْبَقَرَةُ عَنْ سَبْعَةٍ قُلْتُ فَإِنْ وَلَدَتْ قَالَ اذْبَحْ وَلَدَهَا مَعَهَا قُلْتُ فَالْعَرْجَاءُ قَالَ إِذَا بَلَغَتْ الْمَنْسِكَ قُلْتُ فَمَكْسُورَةُ الْقَرْنِ قَالَ لَا بَأْسَ أُمِرْنَا أَوْ أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَسْتَشْرِفَ الْعَيْنَيْنِ وَالْأُذُنَيْنِ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Syarik mengabarkan kepada kami dari Salamah bin Kuhail, dari Hujayyah bin Adi, dari Ali, ia berkata, "Sapi untuk tujuh orang". Aku bertanya, "Jika ia melahirkan anak?" Ali menjawab, "Sembelihlah anaknya itu bersama dengannya".

Aku bertanya, "Bagaimana dengan hewan yang pincang?" Ali menjawab, "(Boleh) Apabila hewan itu sudah sampai di tempat pelaksanaan kurban". Aku bertanya, "Bagaimana dengan hewan yang pecah tanduknya?" Ali menjawab, "Tidak mengapa.

Kami hanya diperintahkan atau Rasulullah SAW memerintahkan kami untuk memperhatikan kedua mata dan kedua telinga". Hasan: Ibnu Majah (3143).

Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih." Abu Isa juga berkata, "Hadits ini diriwayatkan juga oleh Sufyan dari Salamah bin Kuhail."