Denda Menggauli Istri yang Sedang Haid

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ خُصَيْفٍ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّجُلِ يَقَعُ عَلَى امْرَأَتِهِ وَهِيَ حَائِضٌ قَالَ يَتَصَدَّقُ بِنِصْفِ دِينَارٍ

Ali bin Hujr menceritakan kepada kami, Syarik menceritakan kepada kami dari Khushaif, dari Miqsam, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW: Mengenai seorang laki-laki yang menggauli istrinya dalam keadaan haid, beliau bersabda, "Ia harus bersedekah setengah Dinar. "

Shahih: Dengan lafazh: "Satu Dinar" atau "Setengah Dinar." Shahih Abu Daud (256) dan Ibnu Majah (640). Dengan lafazh ini dha'if, lihat Dha'if Abu Daud (42).

حَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ حُرَيْثٍ أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُوسَى عَنْ أَبِي حَمْزَةَ السُّكَّرِيِّ عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ عَنْ مِقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا كَانَ دَمًا أَحْمَرَ فَدِينَارٌ وَإِذَا كَانَ دَمًا أَصْفَرَ فَنِصْفُ دِينَارٍ

Al Husain bin Huraits menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Musa menceritakan kepada kami dari Abu Hamzah As-Sukkari, dari Abdul Karim, dari Miqsam, dari Ibnu Abbas, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

"Apabila darah itu merah maka (dendanya) satu Dinar, tetapi apabila darah itu kuning maka setengah Dinar. " Dha'if, yang shahih lafazh terperinci ini adalah mauquf (dari sahabat). Lihat Shahih Abu Daud (258).

Abu Isa berkata, "Hadits yang berkenaan dengan denda menggauli istri yang sedang haid diriwayatkan oleh Ibnu Abbas dengan riwayat mauquf dan marfu'. Itu adalah pendapat sebagian ulama, Ahmad, dan Ishaq.

Ibnu Mubarak berkata, "Ia mohon ampun kepada Tuhannya dan tidak ada denda atasnya." Diriwayatkan seperti perkataan Ibnu Mubarak dari sebagian tabiin -antara lain: Sa'id bin Jubair dan Ibrahim An-Nakha'i-. Itu adalah pendapat mayoritas ulama.