Thiyarah (Sikap pesimis yang menghalangi seseorang melakukan pekerjaan)

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَلَمَةَ بْنِ كُهَيْلٍ عَنْ عِيسَى بْنِ عَاصِمٍ عَنْ زِرٍّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطِّيَرَةُ مِنْ الشِّرْكِ وَمَا مِنَّا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

Muhammad bin Basysyar menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami dari Salamah bin Kuhail, dari Isa bin 'Ashim, dari Zirr,

dari Abdullah bin Mas'ud. ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Thiyarah itu sebagian dari syirik, dan tidak dari kami... tetapi Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakal." Shahih: Ibnu Majah (3538)

Abu Isa berkata, "Dalam bab ini ada riwayat lain dari Abu Hurairah, Habis At-Taimi, Aisyah, Ibnu Umar, dan Sa'ad". Hadits ini adalah hasan shahih. Kami (Abu Isa) tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Salamah bin Kuhail.

Syu'bah juga meriwayatkan hadits ini dari Salamah. Ia berkata, "Aku mendengar Muhammad bin Ismail mengatakan bahwa Sulaiman bin Harb mengomentari hadits 'Thiyarah itu sebagian dari syirik, dan bukan dari kami... tetapi Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakal'.

Sulaiman berkata, 'Menurutku (ungkapan) ini "dan bukan dari kami" adalah perkataan Abdullah bin Mas'ud'. "

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَأُحِبُّ الْفَأْلَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْفَأْلُ قَالَ الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ

Muhammad bin Basyar menceritakan kepada kami. Ibnu Abi 'Adi menceritakan kepada kami dari Hisyam Ad-Dastuwa'i, dari Qatadah, dari Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ada adwa (penyakit menular, tanpa kehendak Allah) tidak ada thiyarah, dan aku menyukai fa'l. " Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah fa'l itu?" Rasulullah menjawab, "Perkataan yang baik". Shahih: Ibnu Majah (3537) Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْعَقَدِيُّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ إِذَا خَرَجَ لِحَاجَةٍ أَنْ يَسْمَعَ يَا رَاشِدُ يَا نَجِيحُ

Muhammad bin Rafi' menceritakan kepada kami, Abu Amir Al 'Aqadi menceritakan kepada kami, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, dari Anas bin Malik, Sesungguhnya Nabi SAW (selalu) merasa heran, apabila keluar untuk suatu keperluan beliau mendengar,

"Ya rasyid (wahai yang mendapati jalan yang lurus), ya najih (wahai yang dipenuhi kebutuhannya)". Shahih: Ar-Raudh An-Nadhir (86) Abu Isa berkata, "Hadits adalah hasan gharib shahih".