Keutamaan Puasa di Jalan Allah
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي الْأَسْوَدِ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ وَسُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ أَنَّهُمَا حَدَّثَاهُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ زَحْزَحَهُ اللَّهُ عَنْ النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا أَحَدُهُمَا يَقُولُ سَبْعِينَ وَالْآخَرُ يَقُولُ أَرْبَعِينَ
Qutaibah menceritakan kepada kami, Ibnu Lahi'ah menceritakan kepada kami dari Al Aswad, dari Urwah bin Az-Zubair dan Sulaiman bin Yasar, keduanya menceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari neraka selama perjalanan tujuh puluh tahun. " Salah seorang dari keduanya (Urwah bin Az-Zubair dan Sulaiman bin Yasar) mengatakan "Tujuh puluh",
sementara yang lainnya mengatakan "Empatpuluh". Shahih: dengan redaksi (matan hadits) yang pertama: At-Taliq Ar-Raghib (2/62).
Abu Isa berkata, "Hadits ini ada gharib dari jalur ini." Nama Abu Al Aswad adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Naufal Al Asadi Al Madani. Dalam bab ini ada riwayat lain dari Abu Sa'id, Anas, Uqbah bin 'Amir dan Abu Umamah.
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعَدَنِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ قَالَ و حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ سُفْيَانَ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ النُّعْمَانِ بْنِ أَبِي عَيَّاشٍ الزُّرَقِيِّ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَصُومُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ إِلَّا بَاعَدَ ذَلِكَ الْيَوْمُ النَّارَ عَنْ وَجْهِهِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
Sa'id bin Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Walid Al 'Adani menceritakan kepada kami, Sufyan Ats-Tsauri menceritakan kepada kami, ia berkata,
Mahmud bin Ghailan juga menceritakan kepada kami, Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, dari Sufyan, dari Suhail bin Abu Shalih, dari Nu'man bin Abu 'Ayyas Az-Zuraqi, dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda,
'Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali hari itu akan menjauhkan neraka dari wajahnya, (dengan jarak) perjalanan tujuh puluh tahun'." Shahih: Ibnu Majah (1717); Muttafaq alaih. Abu Isa berkata, "Hadits ini adalah hasan shahih".
حَدَّثَنَا زِيَادُ بْنُ أَيُّوبَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ جَمِيلٍ عَنْ الْقَاسِمِ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ يَوْمًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ جَعَلَ اللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّارِ خَنْدَقًا كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
Ziyad bin Ayyub menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun menceritakan kepada kami, Walid bin Jamil mengabarkan kepada kami dari Qasim bin Abdurrahman, dari Abu Umamah Al Bahili bahwa Nabi SAW bersabda,
"Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan membuat parit (jarak) antara dia dan neraka, sebagaimana (jarak) antara langit dan bumi". Hasan shahih: Ash-Shahihah (563). Hadits ini adalah gharib dari Hadits Abu Umamah.