Keutamaan Orang yang Terluka di jalan Allah

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُكْلَمُ أَحَدٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ اللَّوْنُ لَوْنُ الدَّمِ وَالرِّيحُ رِيحُ الْمِسْكِ

Qutaibah menceritakan kepada kami, Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Suhail bin Abu Shalih, dari bapaknya, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda,

"Tidaklah seseorang terluka dijalan Allah —Allah Maha Tahu terhadap orangyang terluka dijalan-Nya— kecuali akan datang pada hari Kiamat (kelak) warna seperti warna darah dan bau harum seperti bau harum misik'. " Shahih'. Ibnu Majah (2795) Muttafaq alaih.

Abu Isa berkata, Hadits ini adalah hasan shahih". Hadits ini juga diriwayatkan dari jalur yang lain; dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW.

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَاتَلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ فُوَاقَ نَاقَةٍ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ وَمَنْ جُرِحَ جُرْحًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ نُكِبَ نَكْبَةً فَإِنَّهَا تَجِيءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَغْزَرِ مَا كَانَتْ لَوْنُهَا الزَّعْفَرَانُ وَرِيحُهَا كَالْمِسْكِ

Ahmad bin Mani' menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij menceritakan kepada kami dari Sulaiman bin Musa, dari Malik bin Yukhamir, dari Mu'adz bin Jabal, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

"Barangsiapa (seorang laki-laki yang muslim) yang berperang di jalan Allah selama tangan membuka dan menggenggam dalam memerah susu unta, maka wajib baginya surga.

Barangsiapa yang terluka di jalan Allah, atau tertimpa musibah, maka itu akan menjadi lebih banyak dari apa yang telah ada (waktu di dunia), warnanya seperti za'faran dan baunya seperti misik". Shahih: Ibnu Majah (2792) Hadits ini adalah shahih.