Ciri-Ciri Pendusta Agama

|Al-Maun : 1|

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ

ARTI

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Tafsir Jalalain

(Tahukah kamu orang yang mendustakan hari pembalasan) atau adanya hari hisab dan hari pembalasan amal perbuatan. Maksudnya apakah kamu mengetahui orang itu Jika kamu belum mengetahui:

|Al-Maun : 2|

فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

ARTI

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

Tafsir Jalalain

(Maka dia itulah) sesudah huruf Fa ditetapkan adanya lafal Huwa, artinya maka dia itulah (orang yang menghardik anak yatim) yakni menolaknya dengan keras dan tidak mau memberikan hak yang seharusnya ia terima.

|Al-Maun : 3|

وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

ARTI

dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.

Tafsir Jalalain

(Dan tidak menganjurkan) dirinya atau orang lain (memberi makan orang miskin) ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, yaitu Al-'Ash bin Wail atau Walid bin Mughirah.

|At-Tur : 11|

فَوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ

ARTI

Maka celakalah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

Tafsir Jalalain

(Maka kecelakaan yang besar) azab yang keras (di hari itu bagi orang-orang yang mendustakan) rasul-rasul.

|At-Tur : 12|

الَّذِينَ هُمْ فِي خَوْضٍ يَلْعَبُونَ

ARTI

orang-orang yang bermain-main dalam kebatilan (perbuatan dosa),

Tafsir Jalalain

(Yaitu orang-orang yang dalam kebatilan) dalam perkara yang batil (mereka bermain-main) mereka sibuk dengan kekafiran mereka.

|At-Tur : 13|

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَىٰ نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا

ARTI

pada hari (ketika) itu mereka didorong ke Neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya.

Tafsir Jalalain

(pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya) mereka didorong dengan kasar. Lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Yauma Tamuuru. Kemudian dikatakan kepada mereka dengan nada mencemoohkan,

|Al-Maun : 1|

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ

ARTI

Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?

Tafsir Jalalain

(Tahukah kamu orang yang mendustakan hari pembalasan) atau adanya hari hisab dan hari pembalasan amal perbuatan. Maksudnya apakah kamu mengetahui orang itu Jika kamu belum mengetahui:

|Al-Maun : 2|

فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ

ARTI

Maka itulah orang yang menghardik anak yatim,

Tafsir Jalalain

(Maka dia itulah) sesudah huruf Fa ditetapkan adanya lafal Huwa, artinya maka dia itulah (orang yang menghardik anak yatim) yakni menolaknya dengan keras dan tidak mau memberikan hak yang seharusnya ia terima.

|Al-Maun : 3|

قَالَ نَكِّرُوا لَهَا عَرْشَهَا نَنْظُرْ أَتَهْتَدِي أَمْ تَكُونُ مِنَ الَّذِينَ لَا يَهْتَدُونَ

ARTI

Dia (Sulaiman) berkata, "Ubahlah untuknya singgasananya, kita akan melihat apakah dia (Balqis) mengenal, atau tidak mengenalnya lagi."

Tafsir Jalalain

(Dia berkata, "Ubahlah baginya singgasananya) yaitu bentuknya sehingga bila kelak ia melihatnya tidak yakin bahwa singgasana itu miliknya sendiri, (maka kita akan melihat apakah dia mengenal)

yakni dapat mengetahuinya (ataukah dia termasuk orang-orang yang tidak mengenalnya") tidak mengetahuinya karena telah mengalami perubahan.

Nabi Sulaiman sengaja melakukan hal ini untuk menguji kecerdasan akalnya, karena menurut kata orang-orang dia berakal cerdas. Maka mereka segera mengubah singgasana itu dengan cara menambahi dan mengurangi serta memoles bagian-bagiannya.