Jiwa yang Diridhai Allah SWT

|Al-Fajr : 27|

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ

ARTI

Wahai jiwa yang tenang!

Tafsir Jalalain

(Hai jiwa yang tenang) atau yang aman, dimaksud adalah jiwa yang beriman.

|Al-Fajr : 28|

ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً

ARTI

Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.

Tafsir Jalalain

(Kembalilah kepada Rabbmu) perkataan ini diucapkan kepadanya sewaktu ia menjelang mati; yakni kembalilah kamu kepada perintah dan kehendak-Nya (dengan hati yang puas)

akan pahala yang kamu terima (lagi diridai) di sisi Allah maksudnya, semua amal perbuatanmu diridai di sisi-Nya. Jiwa yang beriman itu merasa puas dan diridai;

kedudukan kedua lafal ini menjadi kata keterangan keadaan; kemudian dikatakan kepadanya pada hari kiamat nanti:

|Al-Fajr : 29|

فَادْخُلِي فِي عِبَادِي

ARTI

Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,

Tafsir Jalalain

("Maka masuklah ke dalam) jamaah (hamba-hamba-Ku) yang saleh.

|Al-Fajr : 30|

وَادْخُلِي جَنَّتِي

ARTI

dan masuklah ke dalam surga-Ku.

Tafsir Jalalain

(Dan masuklah ke dalam surga-Ku") bersama dengan hamba-hamba-Ku yang saleh.