Larangan Diskriminatif Terhadap Sesama Muslim
|Abasa : 1|
عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ
ARTI
Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
(Dia telah bermuka masam) yakni Nabi Muhammad telah bermuka masam (dan berpaling) yaitu memalingkan mukanya karena,
|Abasa : 2|
أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ
ARTI
karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
(telah datang seorang buta kepadanya) yaitu Abdullah bin Umi Maktum. Nabi saw. tidak melayaninya karena pada saat itu ia sedang sibuk menghadapi orang-orang yang diharapkan untuk dapat masuk Islam,
mereka terdiri dari orang-orang terhormat kabilah Quraisy, dan ia sangat menginginkan mereka masuk Islam. Sedangkan orang yang buta itu atau Abdullah bin Umi Maktum tidak mengetahui kesibukan Nabi saw.
pada waktu itu, karena ia buta. Maka Abdullah bin Umi Maktum langsung menghadap dan berseru, "Ajarkanlah kepadaku apa-apa yang telah Allah ajarkan kepadamu." Akan tetapi Nabi saw.
pergi berpaling darinya menuju ke rumah, maka turunlah wahyu yang menegur sikapnya itu, yaitu sebagaimana yang disebutkan dalam surat ini.
Nabi saw. setelah itu, apabila datang Abdullah bin Umi Maktum berkunjung kepadanya, beliau selalu mengatakan, "Selamat datang orang yang menyebabkan Rabbku menegurku karenanya," lalu beliau menghamparkan kain serbannya sebagai tempat duduk Abdullah bin Umi Maktum.
|Abasa : 3|
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ
ARTI
Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa),
(Tahukah kamu) artinya, mengertikah kamu (barangkali ia ingin membersihkan dirinya) dari dosa-dosa setelah mendengar dari kamu;
lafal Yazzakkaa bentuk asalnya adalah Yatazakkaa, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Za sehingga jadilah Yazzakkaa.
|Abasa : 4|
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ
ARTI
atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?
(Atau dia ingin mendapatkan pelajaran) lafal Yadzdzakkaru bentuk asalnya adalah Yatadzakkaru, kemudian huruf Ta diidgamkan kepada huruf Dzal sehingga jadilah Yadzdzakkaru,
artinya mengambil pelajaran dan nasihat (lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya) atau nasihat yang telah didengarnya dari kamu bermanfaat bagi dirinya.
Menurut suatu qiraat lafal Fatanfa'ahu dibaca Fatanfa'uhu, yaitu dibaca Nashab karena menjadi Jawab dari Tarajji atau lafal La'allahuu tadi.
|Abasa : 5|
أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَىٰ
ARTI
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
(Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup) karena memiliki harta.
|Abasa : 6|
فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّىٰ
ARTI
maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
(Maka kamu melayaninya) atau menerima dan mengajukan tawaranmu; menurut suatu qiraat lafal Tashaddaa dibaca Tashshaddaa yang bentuk asalnya adalah Tatashaddaa,
kemudian huruf Ta kedua diidgamkan kepada huruf Shad, sehingga jadilah Tashshaddaa.